kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI Dapat Tuduhan Dumping Udang dari AS, Pengusaha: Pasar China Potensial


Selasa, 06 Februari 2024 / 10:53 WIB
RI Dapat Tuduhan Dumping Udang dari AS, Pengusaha: Pasar China Potensial
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan udang windu sebelum dikirim untuk ekspor di Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (4/6). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc/16.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor udang dalam negeri ke Amerika Serikat (AS) masih terhambat karena adanya tuduhan dumping sejak tahun lalu. 

Merespons hal ini, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP51), Budhi Wibowo meminta agar pemerintah memaksimalkan penjajakan pasar China untuk menggantikan pasar AS. 

Menurutnya, China merupakan market potensial untuk dikembangkan. Apalagi, mereka merupakan konsumen udang terbesar di dunia dengan impor udang diperkirakan mencapai 1 juta ton setiap tahunya.  

Sayangnya, ekspor udang Indonesia ke China masih relatif kecil hanya 14 ribu ton per tahun, hanya sekitar 1,4% dari total impor udang China dari seluruh dunia. 

Baca Juga: Investasi sektor Perikanan Capai Rp 9,5 Triliun

"Berdasarkan data tersebut, China perlu menjadi target utama pasar ekspor udang Indonesia selain US dan Jepang," kata Budhi pada Kontan.co.id, Selasa (6/2). 

Untuk itu, ia meminta dukungan pemerintah agar memfasilitasi para eksportir udang Indonesia untuk menembus pasar China, salah satunya melalui pameran dagang perikanan di China, terutama China Fishery & Seafood Expo yang diselenggarakan di Qingdao pada tanggal 30 Oktober 2024 sampai dengan 1 November 2024. 

"Pameran tersebut merupakan pameran dagang perikanan terbesar di China bahkan juga menjadi pameran dagang perikanan terbesar di dunia," jelas Budhi. 

Pasar lain yang menurutnya potensial untuk dijajaki adalah Timur tengah, Korea Selatan dan Taiwan. 

Selain itu, menurutnya pasar dalam negeri juga perlu dimaksimalkan mengingat Indonesia sendiri sebetulnya adalah market yang sangat besar. 

"Hanya pasar dalam negeri untuk udang masih belum digarap serius, perlu upaya bersama antara pemerintah dengan pelaku swasta untuk mempromosikan udang ke pasar dalam negeri," jelas Budhi. 

Baca Juga: Udang Kena Dumping di AS, KKP Cari Pasar Lain

Diketahui, Indonesia mendapatkan tuduhan anti dumping (AD) dan contervailing duties (CVD) terhadap ekspor udang beku ke pasar AS dari American Shrimp Processors Association (ASPA) melalui petisi sejak 25 Oktober 2023 lalui. 

Cakupan udang asal Indonesia yang dikenakan petisi meliputi seluruh udang tropis beku, tidak termasuk udang segar dan udang breaded.  Karena tuduhan tersebut, kinerja ekspor udang Indonesia diprediksi akan turun, mengingat AS merupakan pasar terbesar udang Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×