kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RI incar pasar kopi Taiwan


Kamis, 19 November 2015 / 13:16 WIB
RI incar pasar kopi Taiwan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Delegasi Indonesia turut berpartisipasi dalam Taiwan International Tea, Coffee, and Wine Expo 2015 yang digelar di Taipei, Taiwan, pada 13-16 November 2015.

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei di Taiwan menargetkan transaksi sebesar US$ 1,2 juta dari event tersebut.

KDEI optimistis target tersebut tercapai  mengingat kualitas produk kopi Indonesia yang populer selama pameran berlangsung dan menarik banyak kontak bisnis.

Ketua KDEI Arief Fadillah mengatakan, pihaknya menggunakan strategi baru dalam mendongkrak ekspor.

Ia bilang, KDEI Taipei telah menggunakan strategi pendekatan pasar melalui pengamatan langsung kepada importir, kedai kopi, dan konsumen pecinta kopi Indonesia di Taiwan.

Menurutnya, meski baru menguasai 6% pangsa kopi di Taiwan, KDEI Taipei optimistis pangsa ekspor kopi bisa ditingkatkan.

"Hal ini terlihat dari belum adanya tendensi penurunan ekspor kopi Indonesia," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11).

Ia bilang, ekspor kopi Indonesia ke Taiwan pada Agustus 2014 tercatat US$ 12,73 juta dan meningkat 20% menjadi US$ 15,24 juta pada Agustus 2015.

Persentase kenaikan itu hanya sedikit di bawah persentase peningkatan ekspor kopi dunia ke Taiwan yang telah mencapai US$ 91,76 juta.

"KDEI Taipei juga mengedukasi dan mempromosikan ‘Harumnya Kopi Indonesia: The Best Coffee in Earth," imbuhnya.

Arief menjelaskan, beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama 2015, antara lain pertemuan intensif dengan asosiasi kopi Taiwan dan kunjungan rutin ke perusahaan kopi Taiwan.

Tak ketinggalan, dilakukan pula promosi lokasi sentra produksi kopi melalui kegiatan “Taiwan Tour de Coffee” ke Jawa Timur dan Bali pada awal bulan Agustus lalu.

Berbagai upaya ini membuahkan hasil optimal. Selama tiga hari penyelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia berhasil menarik sekitar 2.000 orang per hari untuk mengetahui lebih banyak tentang kopi dan teh asal Indonesia. Para pengunjung yang ingin mencicipi, juga difasilitasi sesi cupping setiap hari selama 1 jam.

Keikutsertaan Indonesia untuk kedua kalinya ini diikuti 12 perusahaan nasional, terdiri atas 10 pengusaha eksportir kopi dan dua perusahaan eksportir teh.

Berbagai jenis kopi yang ditampilkan yaitu kopi Aceh Gayo, Mandheling, Sidikalang, Jampit, Kintamani, Flores, dan kopi Lampung dalam bentuk bubuk (powder), biji kopi yang belum disangrai (green bean), dan biji kopi yang telah disangrai (roasted).

Sedangkan perusahaan eksportir teh menampilkan teh organik, berupa teh hijau (green tea), teh putih (white tea), teh melati (jasmine tea), dan teh dalam kemasan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×