Reporter: David Oliver Purba | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Investor Australia menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal di sektor pengolahan biji kopi di Indonesia dengan investasi tahap awal senilai US$ 10 Juta.
Minat tersebut disampaikan melaui perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Australia.
Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan, minat investasi ini cukup serius mengingat investor sudah melakukan pemilihan lokasi investasi di Medan. Franky mengharapkan, minat investasi ini dapat segera ditindaklanjuti melalui pengajuan izin prinsip ke BKPM.
“Investor juga menegaskan bahwa investasi ini merupakan tahap awal. Dalam kurun waktu tiga tahun mendatang mereka memproyeksikan perluasan investasi ke wilayah penghasil kopi lainnya, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” ujar Franky dalam keterangan resminya, Kamis (12/11).
Franky menambahkan, dalam kegiatan pemasaran investasi di Australia, BKPM juga mengidentifikasi adanya minat investasi di sektor hortikultura sebesar US$ 800.000.
Kini investor tersebut masih penjajakan dengan mitra lokalnya.
Nilai strategis dari investasi sektor hortikultura ini akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi guna memenuhi kebutuhan pasar ASEAN.
“Minat investasi di pengolahan kopi dan hortikultura ini menunjukkan besarnya potensi investasi di sektor pertanian. BKPM sendiri menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor prioritas investasi yang dipasarkan kepada investor,” ujar Franky.
Hingga kuartal III 2015, BKPM mencatat minat investasi di sektor pertanian mencapai US$ 1,29 miliar, di mana US$ 885 juta di antaranya diidentifikasi cukup serius dan diharapkan segera masuk dalam tahap pengajuan izin prinsip.
Sementara realisasi investasi sektor pertanian kuartal III 2015 sebesar Rp 27,8 triliun atau naik 8,2% dibandingkan periode sama tahun lalu.
BKPM sendiri menempatkan Australia sebagai salah negara prioritas tujuan pemasaran investasi. Sepanjang Januari-September 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi dari negara tersebut sebesar US$ 1,53 miliar di mana US$ 970 juta diantaranya masuk dalam kategori serius dan segera diajukan izin prinsipnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News