Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Pemerintah Indonesia dengan pemerintah Selandia Baru sepakat untuk melakukan penguatan kerja sama investasi dan perdagangan antara kedua negara. Hal tersebut disepakati dalam pertemuan kedua Senior Official Meeting on Trade and Investment Framework (SOM TIF) antara Indonesia dan Selandia Baru yang digelar di Yogyakarta (9-10/8).
“Pembahasan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi untuk sektor pariwisata, transportasi udara, pendidikan, geothermal, dan konstruksi,” kata Pradnyawati, Direktur Bilateral 1, Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Rabu (11/8).
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, sedangkan delegasi dari Selandia Baru dipimpin oleh Wade Amstrong, Principal Advisor for Trade Policy, Ministry of Foreign Affairs and Trade, Selandia Baru.
“Beberapa isu yang dibahas lainya adalah, perkembangan kerjasama ASEAN, isu sertifikasi halal daging dari Selandia Baru,” kata Pradnyawati.
Selandia Baru meminati kerjasama dibidang transportasi udara. Selain itu, penjajakan bisnis diharapakan bisa terjadi di sektor pendidikan, industri makanan olahan, konstruksi dan sumber daya alam di bidang pemanfatan gheotermal. “Penjajakan telah dilaksanakan dengan Sinar Mas, Sumarecon, Salim Group dan Ciputra,” kata Robert.
Bidang investasi yang diminati Selandia Baru di Indonesia antara lain peternakan, industri tekstil, industri lainnya, konstruksi, perdagangan, maupun reparasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News