Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Aksi AeroCentury (ACY) Corps menarik pesawat yang disewakannya kepada Riau Airlines (RAL) ternyata berbuntut panjang. Riau Airlines yang menunggak uang sewa akhirnya memutuskan untuk berhenti melayani penerbangan untuk sementara.
Direktur Produksi Riau Airlines Maman Syaifurrohman menjelaskan lima pesawat Fokker-50 yang sudah tidak beroperasi tersebut ditempatkan di dua lokasi terpisah. Tiga unit di bandara Halim Perdanakusuma dan dua di grounded di lapangan udara Pondok Cabe, Jakarta.
"Tiga unit yang ada di Halim, menunggu pembicaraan dengan Bank Muamalat sebagai penjamin. Sedangkan dua yang di Pondok Cabe sudah kami serahkan kepada ACY," kata Maman, Senin (18/10).
Maman memastikan maskapainya terus menegosiasikan kemungkinan penjaminan dengan Bank Muamalat, sehingga tiga pesawat Fokker itu bisa dioperasikan kembali.
Sementara Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemhub) Edward Alexander Silooy memastikan Riau Airlines sudah mengajukan pemberitahuan bahwa sejak awal September 2010 maskapai itu akan berhenti beroperasi sementara.
"Sudah ada permohonan izin penghentian operasional penerbangan untuk sementara. Tapi akan ditelaah, apakah bisa berhenti untuk sementara," kata Edward.
Sementara Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhub Bambang S Ervan bilang instansinya bisa saja memberikan izin menghentikan operasi sementara. Tapi dengan catatan, penghentian itu karena kekurangan armada atau persoalan manajemen yang masih bisa diselesaikan.
"Menurut KM 25/2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, ada kesempatan satu tahun bagi maskapai untuk berbenah diri. Kalau sampai setahun tidak juga bisa beroperasi baru Surat Izin Usaha Penerbangannya otomatis mati," jelas Bambang.
Riau Airlines merupakan maskapai niaga berjadwal dengan Air Operation Certificate (AOC) 121-017 yang terbit 20 Desember 2002. Sementara dasar hukum pembentukannya adalah Perda Nomor 5 Lembaran Daerah Nomor 7 tertanggal 5 Maret 2002. Pemerintah Provinsi Riau diketahui memiliki 51% saham Riau Airlines.
Maskapai ini melayani 15 kota tujuan di Indonesia dan satu kota di Malaysia dengan total 14 rute penerbangan. Masalah keuangan mereka mulai mengemuka sejak akhir bulan lalu. Waktu itu ACY menagih Riau Airlines untuk segera melunasi tunggakan pembayaran sewa pesawatnya sebesar US$ 1,9 juta untuk sewa pesawat, biaya perawatan dan bunga utang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News