Reporter: Maria Rosita |
JAKARTA. Lembaga riset properti PT Cushman & Wakefield Indonesia melansir penyerapan ruang perkantoran semester I-2011 naik 82% ketimbang periode sama tahun lalu. Laporan menunjukkan penyerapan areal perkantoran mencapai 92.300 meter persegi di kuartal II tahun ini. Angka ini membawa pasokan perkantoran menjadi 174.800 m2 paruh pertama tahun ini.
Kepala Riset Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo, mengatakan perkantoran Grade-A menyumbang penyerapan tertinggi di kuartal ini. Yaitu sekitar 88,5% dari total penyerapan di CBD. "Penyewa besar menempatkan ruang yang sudah dipesan sebelumnya. Yang palling mencolok Allianz, lahannya 28.000 meter persegi," papar Arief kepada KONTAN, Selasa (26/7).
Menurut Arief penyerapan besar juga terjadi di perkantoran daerah Thamrin, misalnya UOB Tower dan The Plaza. Dia memproyeksikan beberapa areal perkantoran terbangun hingga akhir tahun. Seperti Menara K-Link seluas 25.000 m2 di Gatot Subroto dan Grup Tempo seluas 43.064 m2 di Kuningan. Sedangkan tahun depan, Bank Permata dan Ciputra Office Tower di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Satrio, CBD. Sehingga, semester kedua diprediksi pasokan sekitar 170.000 m2 untuk 4 proyek hingga 6 proyek perkantoran.
Arief mengatakan harga sewa perkantoran naik 5%-6% sepanjang semester I ini. Namun, dengan geliat pengembang perkantoran di paruh kedua 2011, kenaikan bisa mencapai 10%. Arief mencatat saat ini sekitar Rp.152.400 per m2 per bulan. "Harga sewa dinaikkan karena mulai keterbatasan ruang. Untuk yang dijual juga naik 5% - 10%, soalnya permintaan punya kantor sendiri bakal tinggi," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News