Reporter: Maria Rosita |
JAKARTA. Lembaga riset properti PT Jones Lang LaSalle Indonesia (JLL) menyebutkan pertumbuhan pusat perbelanjaan sepanjang tahun ini lebih lamban dibandingkan tahun lalu. Anton Sitorus, Kepala Riset JLL bilang sepanjang semester I-2011 pasokan areal mencapai 63.000 meter persegi. Angka itu naik cuma 12% dibandingkan kuartal I tahun ini. Bahkan, belum separuh dari total tahun lalu yang mencapai 160.000 m2.
"Permintaan mal mencapai 120.000 m2, dua kali lipat dari pasokan. Setengah tahun ini saja baru tiga mal selesai dibangun," jelas Anton kepada KONTAN, Kamis (14/7).
Hal tersebut berdampak langsung terhadap okupansi mal. Anton mencatat okupansi pusat perbelanjaan saat ini mencapai 86,7%. Menurut dia pada tahun 2010 dan 2009 berkisar 77% dan 81%. "Jumlah mal baru sedikit, tenant banyak masuk ke mal yang ada, jadi okupansi makin padat," terang dia.
Anton menaksir pasokan mal tak lebih dari 120.000 m2 hingga akhir tahun. Sementara ketersediaan lahan sekitar 2,2 juta m2. "Tahun 2007 banyak mal masuk ramai-ramai, ada Grand Indonesia, Senayan City, dan lainnya. Karena mal terlihat sepi, sekarang pengembang istirahat dulu. Di situ tenant masuk," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News