kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,72   6,12   0.62%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Riset Savills: Sektor properti di Indonesia masih aman dari virus corona


Minggu, 23 Februari 2020 / 18:25 WIB
Riset Savills: Sektor properti di Indonesia masih aman dari virus corona
ILUSTRASI. Virus corona tak ganggu sektor properti di Indonesia. KONTAN/Baihaki/19/2/2020


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona tak ganggu sektor properti di Indonesia. Hal tersebut lantaran pasar properti Indonesia bermain untuk pasar domestik. Hal tersebut diungkapkan oleh Head of Research and Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus.

Menurutnya, pasar Indonesia pada dasarnya bermain untuk domestik saja sehingga sedikit intervensi dari pembeli asing. "Pasar properti Indonesia pada dasarnya adalah permainan domestik dengan penduduk setempat mengambil hampir seluruh pasar penjualan," ujarnya dalam risetnya, Kamis (20/2).

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, sebanyak 118 WNA ditolak masuk ke Indonesia

Lebih lanjut, hal tersebut bersinggungan dengan kebijakan Indonesia dengan membatasi orang asing memiliki properti di Indonesia. Menurutnya, Secara hukum, hanya orang asing dengan pekerjaan yang valid visa berhak memiliki properti tempat tinggal yang dibangun di atas 'Hak Penggunaan' sertifikat tanah (Hak Pakai).

Berbeda dengan Indonesia, Anton menyebut negara-negara seperti Thailand, Amerika Serikat, dan Australia akan terdampak.

Adapun, Thailand saat ini tujuan populer untuk pembeli properti Cina yang mana setidaknya investasi US$ 2,3 miliar berasal dari Cina. Kemudian, di Amerika Serikat pembeli Cina menjadi orang asing terbesar pembeli real estat perumahan sebanyak 15% dari total unit yang dijual.

Baca Juga: Suku bunga turun, prospek penerbitan obligasi korporasi tahun ini masih semarak

"Dalam transaksi Internasional AS dibeli oleh pembeli Tiongkok yang menghabiskan hampir US$ 30,4 miliar pada 2018," lanjutnya.

Sementara untuk Australia berangkat dari jumlah pelajar Cina yang pindah ke negeri Kangguru tersebut. Menurutnya, pelajar Cina yang pindah ke Australia untuk belajar juga mendorong lebih banyak pembelian properti oleh pembeli Cina di Australia, mencapai US$ 17,4 miliar pada 2018.

Walau begitu, Indonesia tidak sepenuhnya bebas ancaman dari virus korona. "Bagaimanapun sektor perhotelan di Indonesia, khususnya Bali terdampak karena tingginya kedatangan wisatawan mancanegara dari China," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×