kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

RNI jajaki penjualan kampas rem tebu ke BUMN


Sabtu, 25 September 2010 / 07:08 WIB


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia [RNI] sedang menjajaki Perum Damri, Perusahaan Pengangkutan Djakarta dan PT Kereta Api Indonesia [KAI] untuk memasok kampas rem yang terbuat dari ampas debu kepada tiga BUMN tersebut.

Direktur Utama RNI Bambang Prijono Basuki mengatakan, pihaknya memang ingin memperluas pasar untuk kampas rem ini, salah satu caranya adalah lewat fasilitasi kementerian BUMN melalui penjajakan dengan Damri, PPD, dan KAI.

Bambang ingin nantinya RNI akan menjadi pemasok kampas rem untuk armada bagi ketiga perusahaan tersebut. Namun, Bambang masih belum tahu berapa besar target pasokan kampas rem untuk ketiga perusahaan tersebut. Alasannya, karena RNI masih belum tau berapa besar kapasitas kendaraan tersebut.

"Investasinya Rp 5 miliar, kita sekarang hanya jualnya retail tidak banyak. Namun banyak mobil dan sepeda motor yang menggunakan kampas rem buatan kami," papar Bambang.

Selain memanfaatkan ampas tebu untuk kampas rem, Bambang bilang, RNI akan fokus untuk mengembangkan produk hilirnya. Karena, produk hilir lebih mendatangkan nilai tambah ketimbang menjual dengan produk mentah.

Beberapa industri hilir yang akan dikembangkan adalah, pemanfaatan gas buang boiler untuk pengering ampas sebelum digunakan sebagai bahan bakar. RNI juga akan mengembangkan potensi bioethanol untuk pabrik gula Rajawali I (Jawa Timur) sebesar 40.000 KLY dan pabrik gula Rajawali II (Jawa Barat) sebesar 30.000 KLY.

"Berdasarkan hasil studi, ampas pabrik gula juga mampu menghasilkan listrik sebesar 15 mw yang bisa kita jual ke mana saja," kata Bambang.

Saat ini, RNI sedang mencari partner strategis untuk membangun pabrik gula di Malang Selatan. Nantinya, pabrik gula yang akan dibangun itu beserta dengan industri hilirnya (terintegrasi). "Kita butuh partner untuk membuat pabrik gula lengkap dengan industri hilirnya. Jika tdk ada halangan 2012 sudah mulai kita bangun. Sekarang kita sedang menyiapkan cetak birunya," jelas Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×