Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri
LONDON. Produsen mesin pesawat Rolls-Royce telah mendapatkan peringatan dari otoritas pengawasan kasus suap Inggris atau Serious Fraud Office (SFO). Rolls-Royce dikabarkan telah melakukan penyuapan dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia dan China.
"Saya ingin menjelaskan, bahwa saya maupun dewan tidak akan mentolerir perilaku bisnis yang tidak tepat. Dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan pelaksanaan aturan," kata John Rishton, Chief Executive Officer Rolls-Royce, John Rishton.
Sumber Reuters menyebutkan, SFO telah meminta Rolls Royce untuk melakukan penyelidikan dugaan penyuapan yang terjadi di China dan Indonesia itu. Sumber itu juga bilang, Rolls juga menyewa badan independen untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dalam menjalankan bisnis kedirgantaraan dan pertahanan, perusahaan menggunakan pihak perantara, termasuk di China dan di Indonesia. Pihak perantara ditunjuk karena sudah memiliki infrastruktur berskala besar yang dianggap bisa mendukung operasi Rolls-Rocye.
Perlu diketahu, Rolls-Royce memiliki hampir 2.000 karyawan di seluruh Greater China, termasuk di dalamnya usaha patungan. Usaha mereka di China menyumbangkan pendapatan sebesar £ 934 juta tahun 2011.
Sementara itu, Indonesia merupakan pasar yang relatif kecil bagi Rolls. Selama ini, Rolls-Royce melayani permintaan dari sipil, pertahanan, kelautan dan pelanggan di sektor industri energi, termasuk memasok mesin untuk operator dan angkatan udara negara.
Tak hanya itu, Rolls-Royce juga memasok sistem propulsi dan peralatan laut untuk kapal angkatan laut dan komersial lainnya di Indonesia.
Rolls-Royce melaporkan penjualan sebesar 11,2 miliar pound di tahun 2011, setelah memberikan pertumbuhan laba yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. Kinerjanya membaik karena naiknya permintaan mesin hemat bahan bakar mesin untuk pesawat Airbus dan Boeing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News