kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rombak pejabat migas, Jonan soroti cost recovery


Jumat, 26 Mei 2017 / 22:22 WIB
Rombak pejabat migas, Jonan soroti cost recovery


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan baru saja melantik Wakil Kepala SKK Migas dan sejumlah deputi SKK Migas pada Jumat (26/5). Menurut Jonan, perombakan ini perlu dilakukan demi regenerasi dan agar kinerja SKK Migas bisa lebih baik.

Salah satu yang jadi sorotan Jonan adalah soal cost recovery. Menurutnya, cost recovery harus lebih efisien.

"Presiden dan saya, dua manusia yang tidak mengerti kalau cost recovery naik, tapi produksi turun, saya tidak mengerti. Kalau cost recovery naik, produksi harus naik, enggak ada debat," ujar Jonan dalam acara pelantikan BPH Migas dan SKK Migas, Jumat (26/5).

Dalam kesempatan tersebut, Jonan juga mengajak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang hadir agar bisa membuat biaya produksi migas bisa lebih efisien. Pasalnya, selama ini, biaya produksi yang dilaporkan oleh SKK Migas beragam, mulai dari US$ 6 per barel hingga US$ 40 per barel.

"Banyak yang PSC, if you cannot reduce cost, you are useless. Kalau bisnis enggak bisa mengatur harga jual ya mengatur cost supaya efisien," tegas Jonan.

Menurut Jonan, Presiden Jokowi  juga sudah berpesan agar efisiensi terus dilakukan. Pasalnya, jika biaya di hulu migas tidak efisien maka industri lainnya tidak bisa bersaing.

"Saya tidak minta produksinya lebih tinggi, itu nanti dengan KKKS. Tapi bapak harus jagain supaya lebih efisien. Kalau hulu migas tidak efisien, nanti yang lainnya sangat tidak efisien," tuturnya.

Masalah kedua yang diharapkan bisa segera diperbaiki oleh pejabat SKK Migas yang baru adalah soal proses perizinan di SKK Migas yang terlalu lama. "Saya tidak mau mendengar lagi orang protes ke saya, proses perizinan di SKK telat," imbuh Jonan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×