kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RUIS siapkan Rp 40 miliar untuk peralatan migas


Jumat, 11 April 2014 / 11:40 WIB
RUIS siapkan Rp 40 miliar untuk peralatan migas
ILUSTRASI. BPKH melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) tahun ini sudah menyiapkan belanja modal Rp 40 miliar. Dengan dana tersebut Radiant Utama bakal membeli peralatan untuk mendukung bisnis di sektor jasa minyak dan gas bumi (migas). Selain di bisnis inti, Radiant Utama juga tetap menggarap bisnis lainnya seperti geothermal.

Sekretaris Perusahaan Radiant Utama, Misyal A. Bahwal menyatakan, anggaran tersebut digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan jasa minyak dan gas bumi (migas) jika perusahaan memenangkan kontrak-kontrak baru nantinya. "Dana itu untuk pembelian peralatan-peralatan yang diperlukan saat ada tender. Apa saja peralatan dan tender apa, itu masih bersifat alokasi global saja," ujar Misyal kepada KONTAN, Kamis (10/4).

Perlu diketahui, Radiant Utama adalah perusahaan yang bergerak di bisnis supporting services untuk industri migas, termasuk inspeksi, sertifikasi, dan outsourcing tenaga kerja untuk operasional. Selain jasa migas, Radiant juga memiliki beberapa bisnis lainnya, yaitu bisnis pembangkit listrik, khususnya pembangkit geothermal dan hulu migas.

Untuk di bisnis geothermal, Radiant Utama memiliki saham di proyek PLTP geothermal Sorik Marapi berkapasitas 240 Megawatt dan akan ditambah 80 MW dengan investasi total US$ 700 juta. Untuk tahap awal akan beroperasi 2014 dan tahap kedua tahun 2015 mendatang. "PLTP unit satu belum beroperasi, kami tidak tahu kenapa," kata dia. Maklum, Radiant utama melalui anak usahanya, PT Supraco Indonesia hanya memiliki 5% saham di proyek tersebut.

Adapun bisnis hulu migas, Radiant Utama memiliki blok Migas South West Bukit Barisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×