kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rukun Raharja Berharap Proyek Pipa Rokan Bisa Beroperasi Komersial Semester II 2022


Senin, 21 Maret 2022 / 17:53 WIB
Rukun Raharja Berharap Proyek Pipa Rokan Bisa Beroperasi Komersial Semester II 2022


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berharap Proyek Pipa Rokan bisa rampung dan beroperasi komersial pada paruh kedua tahun ini. 

Direktur RAJA, Oka Lesmana menuturkan, sejatinya konstruksi awal Proyek Pipa Rokan sudah rampung dibangun. Bahkan, tahapan commissioning dan partial oil in sudah dilaksanakan sejak 27 Januari 2022 lalu.

Hanya saja, pada perkembangan berikutnya, terdapat penyesuaian susulan. Beberapa diantaranya antara lain resizing pipa dan penyesuaian pompa. Keduanya saat ini masih dalam tahap penyelesaian. “Perseroan berharap pada semester 2 2022 seluruh konstruksi bisa selesai dan pengaliran dapat dilakukan 100%,” ujar Oka kepada Kontan.co.id (21/3).

Proyek Pipa Rokan merupakan pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi Koridor Balam-Bangka-Dumai dan Koridor Minas-Duri-Dumai.  Proyek pipa yang membentang sepanjang kurang lebih 352,43 kilometer in merupakan proyek kerja sama operasi antara PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan RAJA. 

Menurut kesepakatan yang ada, RAJA sebagai mitra strategis berkomitmen memberikan pendanaan sebesar 25% dalam proyek senilai kurang lebih US$ 300 juta ini. 

Baca Juga: Tahun Ini, Rukun Raharja (RAJA) Alokasikan Belanja Modal US$ 60 Juta

Untuk menyelesaikan Proyek Pipa Rokan, RAJA mengalokasikan sepertiga dari rencana anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Dari total rencana capex RAJA tahun ini yang kurang lebih US$ 60 juta, sekitar US$ 20 juta di antaranya dialokasikan untuk penyelesaian Proyek Pipa Rokan.

Sekitar US$ 30 juta lainnya diperuntukkan  untuk Pengembangan jaringan pipa, baik itu melalui akuisisi maupun Pengembangan pipa yang sudah dimiliki RAJA, sedang sekitar US$ 10 juta sisanya dialokasikan untuk  Pengembangan bisnis atau pelaksanaan beberapa proyek terkait segmen usaha baru RAJA, yaitu oil and gas services.

“Dalam pelaksanaannya, Perseroan tentunya akan selalu menelaah rencana penggunaan Capex tersebut sebelum diinvestasikan. Sehingga jumlah yang akan diinvestasikan akan sangat bergantung kepada hasil penelaahan tersebut,” tegas Oka.

Oka belum merinci berapa proyeksi pendapatan tambahan yang bisa RAJA dapat dari pengoperasian Proyek Pipa Rokan kelak. Yang terang, secara umum/konsolidasi, RAJA merencanakan peningkatan kinerja melalui pendapatan dan laba bersihnya pada operasional bisnis yang sudah dilakukan.

 

Menurut proyeksi RAJA, segmen bisnis perdagangan gas masih menjadi segmen usaha yang memberikan kontribusi pendapatan paling besar. Namun, pada sisi laba bersih, RAJA mengincar kontribusi yang besar dari Proyek Pipa Rokan.

“Pada sisi laba bersih, Perseroan merencanakan kontribusi terbesar dari hasil investasi di Pipa Rokan mulai tahun ini. Selain itu sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah, diharapkan investasi Perseroan di industri hulu juga dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dari tahun sebelumnya,” pungkas Oka.

Sedikit informasi, mengutip laporan keuangan interim perusahaan, RAJA mencatatkan penurunan mini 1,93% secara tahunan atawa year-on-year (yoy) dari semula a US$ 74,1 juta pada Januari-September 2020 menjadi US$ 72,72 juta di Januari-September 2021.

Meski begitu, dari hasil pendapatan tersebut, RAJA membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih US$ 105.747 pada sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, RAJA membukukan  rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar US$ 259.987 pada Januari-September 2020 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×