kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Produsen Mobil Listrik Lirik Kawasan Industri Indonesia


Rabu, 01 Mei 2024 / 22:17 WIB
Produsen Mobil Listrik Lirik Kawasan Industri Indonesia
ILUSTRASI. Subang Smartpolitan Sambut BYD, Tenant Terbesar Pertama Manufaktur Kendaraan Listrik.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen otomotif global makin gencar berinvestasi mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Dari situ, simbiosis mutualisme terjalin antara pihak pabrikan otomotif dengan pengembang kawasan industri.

Baru-baru ini, PT BYD Motor Indonesia (BYD) mengumumkan bakal memanfaatkan lahan di kawasan industri Subang Smartpolitan milik PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) untuk membangun pabrik mobil listrik.

Baca Juga: MG Hadir di Ajang PEVS 2024, Tampilkan 3 Kendaraan Listrik Rating 5 Bintang Euro NCAP

Pabrik mobil listrik BYD akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, khususnya di bagian utara kawasan tersebut. BYD akan menggunakan lahan seluas lebih dari 108 hektare untuk membangun fasilitas produksi mobil listrik di sana.

Prosesi serah terima lahan rencananya akan dilakukan pada Agustus 2024. Setelah itu, BYD melaksanakan pembangunan pabrik secara bertahap yang mana pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Januari 2026.

Kelak, pabrik ini dapat memproduksi 150.000 unit mobil listrik per tahun.

"Total investasi kami di Indonesia mencapai US$ 1 miliar," kata Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao saat acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, Selasa (30/4).

Baca Juga: Punya Infrastruktur Lengkap, Subang Smartpolitan Jadi Lokasi Pabrik Mobil Listrik BYD

Dia menambahkan, Subang Smartpolitan memenuhi kriteria BYD dari segi luas, jarak, lingkungan, maupun ketersediaan infrastruktur yang dibutuhkan. Kawasan industri tersebut mudah diakses melalui Jalan Tol Cikopo-Palimanan KM 89 yang sedang dalam tahap pengembangan.

Kawasan ini juga dekat dengan Jalan Tol Akses Patimban yang langsung terhubung dengan Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta, Bandung, dan wilayah lain di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

VP Sales, Marketing & Tenant Relations Subang Smartpolitan Abednego Purnomo meyakini kehadiran BYD akan menarik investasi sekaligus membuka gerbang bagi lebih banyak perusahaan global untuk mendirikan basis manufaktur di Indonesia.

Baca Juga: Perbandingan Mobil Listrik Wuling Cloud EV, Binguo EV, dan Air EV, Cek Harganya

Optimisme ini diperkuat oleh tingginya minat investor asing terhadap industri kendaraan listrik nasional. Saat ini pun Subang Smartpolitan sedang menangani banyak inquiry dari industri terkait dan mayoritas berasal dari China.

"Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi besar industri mobil listrik Indonesia," ujar dia, Selasa (30/4).

Sebelum BYD, sudah ada Hyundai Motor Company yang menjadi tenant di kawasan industri Greenland International Industrial Park (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, milik PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).

Di sana Hyundai telah mendirikan pabrik mobil berkapasitas 150.000 unit per tahun dengan nilai investasi US$ 1,55 miliar.

Pabrik tersebut sudah mencakup fasilitas produksi mobil konvesional dan mobil listrik. Khusus untuk mobil listrik, pabrik Hyundai tersebut mampu memproduksi 20.000 unit per tahun dan direncanakan akan ditingkatkan menjadi 70.000 unit per tahun.

Baca Juga: Neta V-II Resmi Hadir di Indonesia, Harganya Rp 200 Jutaan

Masih di GIIC, Hyundai juga tengah membangun pabrik battery pack berkapasitas 21.000 battery service (BSA) atau setara 1,4 gigawatt hour (GWh). Pabrik dengan investasi US$ 60 juta ini akan beroperasi pada 2024.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, Hyundai memiliki banyak pertimbangan saat berinvestasi membeli lahan di kawasan industri untuk pembangunan fasilitas manufaktur. Salah satunya adalah ketersediaan sarana pendukung yang dimiliki pengembang kawasan industri.

"Kami juga mempertimbangkan faktor seperti kedekatan dengan rantai pasok (supply chain) dan kemudahan logistik," tutur dia, Rabu (1/5).

GIIC juga menjadi rumah bagi Wuling Motors untuk memproduksi mobil listrik untuk pasar Indonesia. Dalam catatan KONTAN, Wuling menggelontorkan investasi US$ 1,1 miliar untuk membangun pabrik berkapasitas 120.000 unit per tahun.

Dari pabrik tersebut, Wuling mampu membuat beberapa model mobil listrik seperti Air ev, BinguoEV, dan model terbarunya Cloud EV.tr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×