kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.745   40,00   0,24%
  • IDX 8.674   -3,83   -0,04%
  • KOMPAS100 1.191   1,57   0,13%
  • LQ45 858   5,07   0,59%
  • ISSI 309   -1,39   -0,45%
  • IDX30 441   2,97   0,68%
  • IDXHIDIV20 511   4,83   0,95%
  • IDX80 134   0,35   0,26%
  • IDXV30 139   0,17   0,12%
  • IDXQ30 140   1,16   0,83%

Rupiah melemah, harga mamin justru melonjak


Rabu, 21 Agustus 2013 / 11:29 WIB
Rupiah melemah, harga mamin justru melonjak
ILUSTRASI. Global Firepower (GFP) baru saja merilis daftar peringkat 142 negara dengan militer terkuat di dunia pada tahun ini. REUTERS/Lukas Barth


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi beberapa hari terakhir diperkirakan berdampak negatif bagi industri berbahan baku impor.

Demikian hal itu diungkapkan Adhi S.Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi).

Adhi bilang, pelemahan nilai tukar rupiah yang mencapai 6%-7% dibandingkan pada awal tahun, turut mendongkrak harga pokok penjualan sejumlah industri makanan berbasis terigu dan gula impor.

“Bahan baku terigu dan gula di mana masih impor 100%, maka (dampaknya) langsung ada kenaikan HPP sebesar 6%-7%,” kata Adhi saat dihubungi KONTAN melalui telepon selulernya, Rabu (21/8).

Dia menambahkan, industri yang paling banyak menggunakan komponen bahan baku terigu dan gula impor adalah industri roti. “Komponen biaya bahan baku industri bakery terhadap biaya produksinya rata-rata berkisar 30%-40%,” imbuh Adhi.

Meski mengakui pelemahan rupiah ikut berdampak negatif terhadap industri, namun Gappmi belum akan merevisi pendapatannya di tahun ini.

“Secara keseluruhan kami belum akan merevisi pendapatan Gapmmi akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Kami masih wait and see,” ujar Adhi.

Menurut Adhi, di tahun ini Gapmmi menargetkan pertumbuhan penjualannya mencapai 8% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 700 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×