Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Dalam enam bulan pertama tahun ini, pertumbuhan industri makanan dan minuman tak sesuai harapan. Pasalnya, pada awal tahun ini, pertumbuhan industri makanan minuman sangat lambat.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wachyudi bilang, hingga paruh pertama tahun ini, semula ia memperkirakan industri makanan dan minuman bisa tumbuh 7%. Tapi, "Sepertinya akan di bawah itu," katanya, Rabu (10/7).
Benny, pertumbuhan industri makanan dan minuman setiap tahun memang dipengaruhi siklus tertentu. Pertumbuhan industri ini akan melambat di awal tahun dan mulai bergairah mulai kuartal II setiap tahun.
Tapi, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, Benny bilang, pertumbuhan industri makanan dan minuman diĀ awal tahun lebih lambat. Pasalnya, pelaku industri harus menanggung tambahan beban akibat kenaikan ongkos produksi seperti kenaikan upah buruh, tarif listrik, dan harga gas dalam waktu yang hampir bersamaan.
Masalah pasokan bahan baku impor juga sempat menghambat industri makanan dan minuman di awal 2013. Tapi, mulai kuartal II 2013, aturan impor bahan baku industri ini sudah dilonggarkan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang kuartal I-2013, industri makanan dan minuman hanya tumbuh 1,75%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, industri ini mampu tumbuh 8%.
Dari sisi volume produksi, pada kuartal I-2013, industri makanan hanya tumbuh 0,3% dan industri minuman 0,08%. Tapi, "Saat ini sudah mulai diperbaiki, sehingga kami berharap di kuartal II-2013, industri makanan dan minuman bisa tumbuh 6%," kata Benny.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman bilang, seretnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di awal tahun ini juga disebabkan pertumbuhan industri pendukung domestik melambat. Ia mencontohkan, industri terigu selama kuartal I-2013 hanya tumbuh 1,16%.
Adhi bilang, industri ini bisa memanfaatkan momentum puasa dan lebaran untuk mendongkrak kinerja. Maklum, pada momen tersebut, permintaan produk makanan dan minuman bisa naik 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News