kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

RUPTL PLN 2025-2034: Buka Keran Investasi Swasta


Sabtu, 31 Mei 2025 / 11:51 WIB
RUPTL PLN 2025-2034: Buka Keran Investasi Swasta
ILUSTRASI. Dalam RUPTL 2025–2034 milik PLN, juga membuka peluang investasi swasta yang masif di sektor ketenagalistrikan.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi mengumumkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 milik PT PLN (Persero).

Dokumen ini disusun sebagai peta jalan pengembangan sistem kelistrikan nasional selama 10 tahun ke depan dan membuka peluang investasi swasta yang masif di sektor ketenagalistrikan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkap, kesiapan PLN dalam menjalankan arahan Pemerintah tersebut. Hal ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam mendorong peningkatan investasi.

"Kami siap menjalankan arahan Menteri ESDM Bapak Bahlil Lahadalia dalam menyukseskan RUPTL PLN 2025-2034 dengan bersinergi dengan pihak swasta  untuk pengembangan pembangkit," ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu (31/5).

Baca Juga: PLN akan Sambungkan Listrik 780.000 Rumah Tangga lewat Program Listrik Desa 2025-2029

Darmawan menambahkan, kolaborasi antara PLN dan pihak swasta menjadi kunci dalam merealisasikan target-target energi yang berkelanjutan yang tertuang pada RUPTL.

Adapun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan sampai dengan tahun 2034, proyek ketenagalistrikan yang akan dibangun berupa pembangkit dengan total kapasitas 69,5 gigawatt (GW).

Proyek ini akan didukung oleh peran Independent Power Producer (IPP) yang menyumbang 73% dari total nilai proyek pembangkitan atau sekitar 50,7 GW.

Nilai investasi dari pihak swasta ini mencapai Rp 1.566,1 triliun dari total investasi sebesar Rp 2.133,7  triliun.

"Investasi (pembangkit) Rp2.000 triliun lebih. IPP-nya sebesar Rp1.566,1 triliun (atau sekitar 73%), ini yang diswastakan," jelas Bahlil.

Baca Juga: Batubara dan Gas Masih Ada dalam RUPTL 2025-2034, Celios: Investor Bakal Kebingungan

Bahlil menegaskan seluruh pengembangan ini tetap berada di bawah kendali PLN melalui skema pelaksanaan EPC (Engineering, Procurement, and Construction). Seluruh kewenangan dalam perencanaan dan pengelolaan proyek pun sepenuhnya tetap berada di tangan PLN.

"Sekalipun ini nanti PLN juga akan mentenderkan, untuk EPC-nya siapa tapi ini domain semuanya ada pada PLN,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×