kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusal dan Arbaya sepakat bangun smelter di Kalbar


Selasa, 25 Februari 2014 / 19:52 WIB
Rusal dan Arbaya sepakat bangun smelter di Kalbar


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perusahaan produsen aluminium asal Rusia UC Rusal telah menandatangani Memorandum of Understanding dengan PT Arbaya Energi (Satmarindo Group).

Berdasarkan rilis yang diterima KONTAN, Selasa (25/2), kedua perusahaan itu akan melakukan kerja sama strategis dalam eksplorasi dan penambangan bauksit serta produksi alumina di Kalimantan Barat.

Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani di Jakarta oleh Oleg Deripaska,CEO UC Rusal dan Suryo B.Sulistyo, Direktur Utama PT Arbaya Energi,pada acara Kerjasama antar Pemerintah Rusia dan Indonesia dalam Bidang Perdagangan, Ekonomi dan Teknik di Jakarta, Selasa (25/2).

Dalam perjanjian MoU tersebut, kedua pihak telah setuju untuk melakukan kerjasama investasi guna membangun sumber daya dan infrastruktur yang memadai. Mengenai teknis penerapan proyek sendiri masih akan dibicarakan antara kedua belah pihak.

Industri pertambangan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang luar biasa dalam beberapa tahun belakangan ini dan telah menjadi negara penghasil bauksite terbesar ketiga di dunia.

CEO Rusal Oleg Deripaksa mengatakan, pihaknya sangat senang dengan kesempatan untuk bekerjasama dengan PT Arbaya Energi dalam mengeksplorasi dan menambang bauksit serta memproduksi alumina di Indonesia.

"Kami telah mengemukakan sejak lama bahwa kami berminat untuk melakukan ekspansi ke wilayah pasar Asia Tenggara. Ini karena kami melihat pasar Asia Tenggara memiliki keunggulan tersendiri di dunia pertambangan global. Langkah ini menjadi pijakan bagi bisnis global kami,"terang dia.

Suryo B.Sulistyo mengatakan, pihaknya sangat bangga dan senang bisa bekerja sama dengan UC Rusal perusahaan aluminium terbesar di dunia.

Kerja sama ini akan dapat menaikan posisi Indonesia di mata industri pertambangan dunia, sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam membentuk industri pengolahan nasional berskala internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×