Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
SINGAPURA. Beberapa konsumen jagung besar asal Rusia berencana untuk mengimpor jagung dari beberapa negara, termasuk AS. Hal ini ditegaskan oleh US Grains Council, Senin (16/8), setelah kekeringan terburuk melanda Rusia dan membabat habis panenan pertanian mereka.
"Sementara harga biji-bijian Rusia tinggi dan diprediksi akan terus meningkat, maka tidak ada satu pun yang mau menjual hasil panenan mereka," kata Alex Kholopov, konsultan US Grains Council. Kekeringan ini membikin begitu banyak peternak panik dan juga ketakutan.
Harga jagung telah meningkat sebesar 24% di Chicago sejak 29 Juni 2010 lalu ditengah spekulasi permintaan akan meningkat dari China seiring dengan produksi jagung yang juga mengkerut akibat kekeringan yang berkepanjangan. Persediaan gandum dunia, termasuk jagung, sorghum, barley, oat dan rye, akan mengkerut 8,4% sebelum panen pada periode tahun jagung tahun depan ke level yang paling rendah sejak 2008.
Itu sebabnya, Rusia kemungkinan akan melipatgandakan impor jagungnya menjadi 300.000 metrik ton pada tahun 2010-2011 dari 150.000 ton di tahun 2009-2010. Sementara itu, ekspor jagung kemungkinan akan terjun bebas dari 400.000 ton menjadi 25.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News