Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dukungan penuh Komisi IV DPR RI terhadap prioritas sektor pangan disambut positif oleh berbagai pihak. Terkait anggaran sektor pertanian, Ketika anggaran kembali normal maupun ditambah, maka akan sangat berguna dalam pemberian stimulus petani.
"Kalaupun, ini (anggaran) dikembalikan ke awal kita sudah bersyukur. Kalaupun ada penambahan itu bukan untuk operasional namun lebih pada peningkatan produksi pertanian seperti pengadaan pupuk dan benih," ucap pengamat ekonomi pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi dalam keterangannya, Selasa (23/6).
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) targetkan penjualan tahun ini minimal sama dengan 2019
Prima menegaskan, seharusnya anggaran pertanian tidak diganggu gugat. Pasalnya dalam kondisi Pandemi Korona yang belum diketahui kapan berakhirnya, petani sangat membutuhkan subsidi khususnya ketika menghadapi musim tanam tiga dan empat.
"Memang dipastikan, panen pertanian aman hingga Agustus 2020. Namun, yang dikhawatirkan adalah setelah itu kalau tidak ada bantuan terutama untuk harga pupuk maka diprediksi akan sangat mengkhawatirkan. Sedangkan, anggaran telah direlokasi untuk penanganan Covid - 19," bebernya.
Prima menegaskan, inovasi kebijakan Kementan hingga saat ini sangat efektif terlihat dari pengadaan pangan yang stabil, dan impor yang relatif sedikit. "Kementan sudah bekerja sesuai prosedur, meskipun terhalang Covid - 19, sekarang bagaimana berkoordinasi dengan baik antar kementerian agar tetap menjaga ketahanan pangan dan keberlangsungan hidup petani," bebernya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI menegaskan, tetap berkomitmen dalam meningkatkan stabilitas pangan dengan mencanangkan target beberapa komoditas di tahun 2021.
Baca Juga: CPRO ekspor udang ke Skandinavia
Mentan Syahrul menegaskan tidak setuju dengan penurunan target produksi pertanian, karena persoalan pangan sangat penting dan harus dikelola dengan sungguh-sungguh. "Bila ada yg berpikir menurunkan target produksi, saya berdiri paling depan menolak. Buat saya petani dan rakyat harus dibela kepentingannya. Rakyat pangannya harus kita cukupi dengan tangan kita sendiri," paparnya.
Mentan mengakui, pandemi Covid-19 secara langsung maupun tidak langsung menjadi ancaman dan tantangan bagi upaya menjamin ketersediaan pangan. Karena distribusi pangan dan kapasitas produksi menurutnya mengalami gangguan.
“Tapi kami di Kementan bersama para pejabat Kementan, para gubernur, bupati, camat dan para petani tetap optimis dengan target yang sudah kami tetapkan. Karena ini merupakan kebutuhan nasional,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News