kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saat puncak arus mudik Natal, konsumi BBM melonjak 16%


Kamis, 09 Januari 2020 / 15:45 WIB
Saat puncak arus mudik Natal, konsumi BBM melonjak 16%
ILUSTRASI. Pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina, Jakarta Selatan, Jumat (9/8).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru) PT Pertamina hari ini resmi mengakhiri tugasnya. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) melonjak 16% selama arus mudik.

Pertamina mencatat, konsumsi BBM puncak selama arus mudik di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat terjadi pada 21-24 Desember 2019, sedang arus balik di 4-7 Januari 2020.

Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, mengatakan, konsumsi puncak itu sesuai estimasi Pertamina sebelumnya.

Baca Juga: Pemerintah menggandeng Polri untuk mengawasi penyediaan dan pendistribusian BBM

“Berdasarkan tren Satgas Nataru 2018, kami mengantisipasi kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap BBM, LPG, maupun avtur sesuai mobilitas masyarakat terutama di wilayah Jawa bagian Barat,” katanya dalam siaran pers, Kamis (9/1).

Dewi menjelaskan, konsumsi tertinggi BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite, dan Pertamax Series) selama arus mudik terjadi pada 21 dan 24 Desember 2019. Konsumsinya naik 16% dari hari biasa sebanyak 27.900 kiloliter (KL) per hari.

Sementara konsumsi tertinggi BBM jenis gasoline saat arus balik terjadi pada 4 Januari 2020. Angka kenaikannya sebesar 9% dibanding konsumsi normal.

Baca Juga: Pertamina EP targetkan produksi minyak 85 ribu bopd di 2020

Untuk BBM jenis gasoil (Solar dan Dex Series), kenaikan tertinggi saat arus mudik pada 22 Desember 2019 sebesar 12%. Kala arus balik, penggunaan gasoil memuncak pada 7 Januari 2020 sebesar 10% jadi hampir 12.000 kl per hari.

Dewi menambahkan, konsumsi puncak LPG terjadi pada 23 Desember 2019. Konsumsi LPG subsidi 3 kilogram melonjak 25% menjadi 8.000 metrik ton (MT) per hari.

Tapi, “Hal ini sudah kami persiapkan, mengingat untuk kebutuhan masyarakat dalam memasak menjelang Hari Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Untuk avtur, kenaikan puncak terjadi pada 22 Desember 2019 dan 5 Januari 2020, masing-masing meningkat sebesar 9% dari konsumsi normal.

Baca Juga: Harga BBM turun, bandingkan harga BBM Pertamina, Shell, dan Total

Di wilayah MOR III, Pertamina juga menyiagakan 14 SPBU Modular di tempat peristirahatan atau area parkir di sepanjang jalan tol yang tidak terdapat fasilitas SPBU. Serta, di jalur non-tol yang rawan macet, seperti Bandung-Tasik dan Sukabumi-Pangandaran.

Selama masa Satgas, total konsumsi masyarakat di SPBU Modular Pertamina MOR III mencapai 135 kl. Konsumsi terbesar berasal dari pemudik di area Jalan Tol Jakarta–Cikampek hingga Cipali.

“Sebagai SPBU tambahan, minat masyarakat terhadap SPBU Modular cukup tinggi. Modular memang menjadi fasilitas ketika masyarakat membutuhkan BBM namun masih jauh dari SPBU regular kami,” ucap Dewi.

Baca Juga: Pertamina: Ada 7 SPBU terdampak banjir yang belum siap beroperasi hingga Sabtu (4/1)

Selain SPBU Modular, ada layanan 16 motor kemasan dengan armada Pertamina Delivery Service (PDS) yang ditempatkan di Merak, Tol Jakarta-Cikampek-Cipali, serta jalur non-tol Bogor–Puncak–Cianjur dan Pangandaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×