kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saat toko modern diserbu panic buying, Pasar Palmerah adem ayem


Rabu, 04 Maret 2020 / 00:04 WIB
Saat toko modern diserbu panic buying, Pasar Palmerah adem ayem
ILUSTRASI. Penjual bahan makanan melayani pembeli di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (06/01). Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, tingkat inflasi di tahun 2020 mendatang akan lebih tinggi daripada


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar Palmerah terlihat lengang dan tidak banyak disesaki pengunjung saat Kontan.co.id bertandang pukul 18.00 WIB, Selasa (3/3). Sebagian besar toko pakaian dan swalayan terlihat bersiap-siap menutup tokonya.

Berbeda dengan Taufik, pemilik toko sembako Langgeng Jaya Abadi tersebut berkata masih akan membuka tokonya hingga lebih dari pukul 22.00 WIB hari ini. Saat ditanya mengenai fenomena panic buying yang terjadi di beberapa swalayan kemarin, Taufik berkata pengaruhnya tidak terjadi di tokonya.

Baca Juga: Diserbu panic buying, penjualan FoodHall Plaza Senayan melonjak 3 kali lipat

"Kemarin tidak ada pembelian tiba-tiba dalam jumlah yang banyak, relatif normal dan memang didatangi oleh langganan saja. Tapi memang tiap pembeli yang ke sini selalu membicarakan itu," ungkapnya kepada Kontan.co.id saat disambangi di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.

Ia berkata, sampai malam kemarin kondisi juga masih relatif normal tanpa lonjakan pembeli maupun penjualan. Ia berasumsi, panic buying hanya terjadi di daerah perkotaan yang warganya memiliki pengeluaran lebih guna melakukan pembelian mendadak dengan nominal cukup tinggi.

Sementara di daerah Pasar Palmerah, lanjutnya, karakteristik warganya tidak banyak yang memiliki kemampuan pembelian mendadak tersebut.

"Di toko saya, penjualan bisa melonjak 50% lebih tinggi dibandingkan hari kerja biasa, saat akhir pekan. Hal ini disebabkan orang-orang yang bekerja di kantor, melakukan pembelian ke pasar. Orang-orang rumah juga ke pasar di akhir pekan," jelasnya.

Baca Juga: Hippindo sebut panic buying sudah mulai reda




TERBARU

[X]
×