kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sah, PT INTI akan mengawasi internet di Indonesia


Sabtu, 07 Oktober 2017 / 12:15 WIB
Sah, PT INTI akan mengawasi internet di Indonesia


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu yang beredar itu menjadi kenyataan. Setelah berganti jadwal pengumuman lelang tiga kali, akhirnya PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) memenangkan lelang mesin sensor internet yang digelar Kementerian Kominfo. Jumat malam (6/10).

PT INTI menyingkirkan 71 kontestan lelang lain. Seperti PT LEN Industri (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Astra Graphia Information Technology dan PT Packet Systems Indonesia.

INTI menyodorkan bid price Rp 198,61 miliar dan evaluted price Rp 194,06 miliar. Sementara nilai pagu paket mesin sensor internet ini mencapai Rp 211,87 miliar dengan nilai harga perkiraan sendiri Rp 211,87 miliar.

Sejatinya, kemenangan INTI tidak mengejutkan. Dalam situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kominfo, hanya INTI yang memenuhi syarat kualifikasi, administrasi dan teknikal. INTI juga satu-satunya yang mendapat skor. Sementara peserta lain gugur. Ada yang saldo minimal bank tak memenuhi syarat atau laporan keuangan tidak diaudit. Bahkan ada yang tak menyampaikan dokumen penawaran, seperti LEN. "Kami kalah di penawaran harga," terang Donny Gunawan, Corporate Communication Manager LEN.

Ogah-ogahannya peserta lelang ini menimbulkan tanda tanya. Apalagi muncul isu, mesin sensor itu pernah menjadi barang lelang di Kementerian Pertahanan. Sayang, Kominfo belum bersedia memberi konfirmasi. "Senin (9/10) ada konferensi pers," kata Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Jumat (6/10)

Beberapa pengamat menilai, INTI tidak memiliki pengalaman mumpuni dalam pengadaan perlengkapan keamanan siber. "Proyek sebelumnya RFID BBM tidak begitu bagus," kata pengamat telematika Mochammad James.

Irwin Day, Deputi Hubungan Masyarakat Nawala Nusantara, mempertanyakan syarat peserta lelang tersebut. Pemerintah tidak melibatkan para pemain yang lebih berpengalaman dalam pengadaan domain name system (DNS) Filtering. "Pelaku yang selama ini menyediakan filtering tidak diajak," ujarnya. Sampai tulisan ini naik cetak, KONTAN belum berhasil menghubungi PT INTI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×