kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sambut Harbolnas di penghujung 2020, idEA harap capaian transaksi online bisa stabil


Jumat, 30 Oktober 2020 / 21:45 WIB
Sambut Harbolnas di penghujung 2020, idEA harap capaian transaksi online bisa stabil


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi e-commerce Indonesia atau disingkat idEA  berharap angka transaksi e-commerce bisa stabil atau melebihi pencapaian tahun lalu.

Ketua Umum idEA, Bima Laga berkata pada momen Harbolnas tahun lalu, catatan transaksi mencapai Rp9,1 triliun dengan lebih dari 51% disumbangkan dari penjualan produk lokal. "Tahun ini, dengan semua gejolak ini, setidaknya angka yang sama bisa kembali diraih, dan akan sangat bersyukur jika melebihi itu," ujar dia kepada Kontan, Jumat (30/10).

Bima melanjutkan, pada awalnya Harbolnas hanya ada di 12.12. Harbolnas ini digagas para pelaku industri e-commerce pada 12 Desember 2012 silam. Sedangkan perayaan Harbolnas selain 12.12, menurutnya adalah inisiatif yang dilahirkan oleh beberapa e-commerce. "Kami menghargai itu dan mengapresiasinya sebagai road to Harbolnas 12.12," sambung dia.

Baca Juga: 4 Jurus antikalap saat belanja online supaya tidak boros

Bima berkata, tahun ini, Harbolnas tahun ini kembali akan digelar dan berada di bawah idEA dan khusus menggandeng pemerintah lewat kementeriannya serta sektor perbankan yang diharapkan mampu memberi subsidi promo.

Dengan demikian, lanjut Bima, program Harbolnas 12.12 mendatang masih bisa memiliki program potongan harga ataupun cashback yang menarik. "Dengan demikian, kami berharap Harbolnas 2020 bisa memberi dorongan pada perputaran roda ekonomi Indonesia di penghujung tahun ini," imbuh Bima.

Adapun promo yang diberlakukan nantinya akan membantu UMKM untuk tetap mendapatkan transaksi tanpa merugi. Di sisi lain, konsumen mendapat dorongan peningkatan daya beli untuk memenuhi kebutuhannya.

Bima menjelaskan, langkah ini menjadi bagian dari skema gotong royong dalam Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digaungkan pemerintah, pelaku industri e-commerce, pelaku UMKM, dan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Anteraja luncurkan Travylite untuk bidik para traveller

"Harapannya tentu ingin lebih besar dari tahun lalu, tapi kita juga harus realistis dengan kondisi saat ini yang masih penuh gejolak karena adanya pandemi COVID-19," tutupnya.

Selanjutnya: ​Cara buka toko di Shopee dan tips mendapat pembeli dengan cepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×