Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. AirNav Indonesia memperkirakan bakal terjadi lonjakan traffic penerbangan selama periode natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru 2024/2025), dengan total penerbangan 76.340 atau rata-rata 4.018 pergerakan per harinya.
Proyeksi lonjakan penerbangan tersebut naik 2,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hingga saat ini, AirNav Indonesia telah menerima permintaan extra flight dari maskapai sebanyak 2.136 tambahan slot penerbangan di 8 bandara tersibuk di Indonesia. Termasuk Soekarno-Hatta Tangerang, Ngurah Rai Denpasar, Juanda Surabaya dan Kualanamu Medan.
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lion Air Resmi Turun, Ini Daftar Lengkapnya!
AirNav Indonesia memperkirakan puncak arus libur Natal 2024 terjadi pada tanggal 21 Desember dengan 4.612 pergerakan per hari, dan puncak arus Tahun Baru pada tanggal 28 Desember dengan 3.942 pergerakan per hari.
Rute penerbangan terpadat untuk domestik adalah dari Soekarno Hatta ke Denpasar dan Surabaya. Sedangkan untuk internasional adalah Soekarno Hatta ke Singapore dan Kuala Lumpur.
Adapun, puncak arus balik penerbangan diperkirakan terjadi pada 5 Januari 2025 dengan 4.116 pergerakan per hari.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Tambah Satu Armada B737-800NG pada Momen Nataru 2024/2025
Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia, Ahmad Nurdin Aulia, menyampaikan, sampai dengan November 2024, AirNav Indonesia telah melayani 1.751.764 penerbangan yang merupakan penerbangan domestik, internasional dan lintas negara (over-flying).
"Kami percaya di bulan Desember ini ada peningkatan arus penumpang dan penerbangan selama masa liburan,” ujar Ahmad, dalam konferensi pers, Sabtu (21/12).
Aulia menambahkan bahwa AirNav Indonesia telah bersiap dan menyusun berbagai strategi untuk menjaga keselamatan dan kelancaran operasional navigasi udara di seluruh wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, AirNav Indonesia telah membuka posko monitoring dari tanggal 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, di 56 Bandara dan 1 di Kementerian Perhubungan.
AirNav bersama stakeholder aviasi seperti Otoritas Bandara, Angkasa Pura Indonesia, BMKG dan lainnya, telah menyiapkan dukungan prosedur kontingensi dan kewaspadaan. Hal ini untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti cuaca ekstrim, letusan gunung berapi, hingga gangguan operasional maskapai dan bandara yang mengakibatkan penundaan dan pengalihan penerbangan.
Selain itu, AirNav Indonesia telah menyusun rencana strategi pelayanan navigasi yang akan digunakan selama periode Nataru 2024/2025. Diantaranya kesiapan personel, kesiapan fasilitas komunikasi dan navigasi, kesiapan prosedur, safety risk assessment, penambahan jam operasional mengikuti kebutuhan bandara, fleksibilitas slot Penerbangan. Serta pelayanan informasi data dan publikasi.
Selanjutnya: Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lion Air Resmi Turun, Ini Daftar Lengkapnya!
Menarik Dibaca: Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Buah Apa? Berikut 11 Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News