Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Liburan natal dan pergantian tahun menjadi momentum untuk mendongkrak kinerja bisnis industri hotel dan pariwisata. PT Hotel Indonesia Natour (Persero) alias HIN menyiapkan strategi promosi untuk mengoptimalkan momen tersebut.
Direktur Utama Hotel Indonesia Natour Iswandi Said menjelaskan, momentum pergantian tahun pada dasarnya menarik banyak orang untuk melakukan perayaan, termasuk dengan berwisata. Meski begitu, peningkatan hunian hotel (okupansi rate) sangat dipengaruhi oleh daerah atau lokasi hotel berada, termasuk pola/kebiasaan yang dilakukan wisatawan dalam melakukan kunjungan di destinasi tertentu.
Menurutnya, daerah destinasi wisata utama, seperti Bali dan Parapat misalnya, merupakan beberapa destinasi yang tetap diminati oleh wisatawan untuk merayakan pergantian akhir tahun. "Hotel-hotel di Bali dan Khas Prapat di area kawasan Danau Toba biasanya akan mengalami tren peningkatan okupansi hingga saat tibanya periode pergantian akhir tahun," ungkap Iswandi kepada Kontan.co.id, Senin (6/12).
Masa natal dan tahun baru (Nataru) kali ini memang masih dalam lingkup Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun dengan banyaknya wisatawan yang bekerja di private company dan yang akan merayakan festive seasons, secara umum wisatawan yang akan merayakan acara pergantian tahun ditaksir masih cukup banyak.
Baca Juga: Peran Hotel Indonesia Natour di holding hotel dan pariwasata BUMN
"Secara umum tamu-tamu kami merupakan blend, gabungan tamu individu maupun dari group atau lembaga. Dalam rangka menarik pengunjung selama masa pandemi, HIN menerapkan berbagai tawaran menarik yang kami sesuaikan dengan nature tamu-tamu kami," sambung Iswandi.
Dalam menyambut acara atau momentum tahun baru, HIN pun menawarkan berbagai paket wisata khusus. Terutama ke destinasi pariwisata super prioritas seperti ke Danau Toba, Mandalika, Likupang, Labuan Bajo, Borobudur, dan Bali. Paket-paket wisata tersebut dapat dipesan melalui platform www.hin-trip.com.
Iswandi memastikan, semua kegiatan di hotel mengacu ke protokol kesehatan dengan SOP CHSE (cleanliness, health, safety, and environmentally sustainable) secara ketat. Termasuk pemberlakuan ketentuan aplikasi Peduli Lindungi bagi para tamu dan pengunjung hotel.
Baca Juga: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera membentuk holding pariwisata
Dengan penerapan SOP CHSE secara disiplin serta aplikasi Peduli Lindungi, diharapkan tidak terjadi penyebaran Covid-19 di hotel dan memberikan keamanan bagi para tamu disamping tetap memberikan kenyamanan. "Protokol kesehatan tersebut diimplementasikan dengan disiplin untuk tamu, para karyawan, dan siapa saja yang memasuki area hotel," ujar Iswandi.
Adapun tingkat okupansi Hotel Indonesia Group saat ini mencapai rata-rata 50%. "Pada akhir tahun biasanya mengalami peningkatan yang cukup signifikan saat last minute, dan beberapa hotel biasanya ada yang mencapai fully-booked," pungkas Iswandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
