Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pada periode Januari hingga Agustus 2019 PT Samindo Resources Tbk (MYOH) berhasil merealisasikan volume pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal (OB) sebesar 35,7 juta bank cubic meter (BCM) naik 2,59% dari realisasi pada periode yanga sama tahun sebelumnya 34,7 juta BCM.
Total volume OB tersebut sudah mencapai 61,44% dari target volume OB 2019 yang mencapai 58,1 juta bcm. Investor Relations Manager Samindo Resources Ahmad Zaki mengatakan saat ini produksi bulanan mereka mencapai 5 juta BCM naik daripada awal tahun yang hanya mencetak rata-rata produksi 4,2 juta BCM.
Baca Juga: Curah Hujan Rendah, Kesempatan Samindo (MYOH) Menggenjot Kinerja Operasional
"Sekarang cuacanya juga sudah membaik, memasuki kemarau, berbeda dengan awal tahun," katanya, Kamis (26/9).
Selain itu, ia bilang, perusahaan telah selesai dalam melakukan perawatan unit alat berat pada awal tahun sehingga saat ini penggunaan alat berat juga optimal. Dengan begitu ia optimis perusahaan mampu mengejar target volume OB untuk tahun ini.
Sementara itu, jumlah produksi batubara juga meningkat menjadi 7,8 juta ton dari Januari hingga Agustus tahun ini. Mereka menargetkan produksi batubara mencapai 10,7 juta ton sampai tutup tahun 2019.
Emiten bersandi MYOH ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 17,7 juta. Yang mana sudah terserap sebesar US$ 14,6 juta untuk membeli 10 dump truck dan sisanya sekitar US$ 3 juta akan digunakan untuk mendukung aktivitas pengangkutan batubara. "Untuk hauling kami rencanakan bakal terealisasi pada semester ini," tambahnya.
Baca Juga: Sempat terkendala cuaca, Samindo Resources (MYOH) akan genjot kinerja di Semester II
Sambil mengejar target produksi, MYOH juga masih melanjutkan untuk menjajaki bisnis baru. Terakhir mereka berambisi untuk mengikuti tender Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali.
Sayangnya, Zaki mengaku perusahaan mundur dari tender Independent Power Plant (IPP) PLTS di Bali Barat dan Bali Timur tersebut lantara ada beberapa kriteria yang tidak sesuai.
Walau demikan, ia menjelaskan jika perusahaan tetap akan menjajaki potensi bisnis baru selain menjadi kontraktor batubara. "Kami masih cari tender PLTS yang lain," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News