Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemakaian bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listri Negara (PLN) sudah mencapai 2,8 juta kiloliter. Artinya, PLN sudah menyerap 37,5% dari rencana alokasi konsumsi BBM untuk tahun ini.
Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi Minyak dan Gas PLN, bilang, tahun ini perusahaan menargetkan pemakaian BBM sebesar 7,5 juta kiloliter. "Kami akan menjaga angka ini supaya pemakaian BBM tidak melebihi target," ujar Suryadi, Rabu (16/5).
Untuk pemakaian BBM sebanyak 7,5 juta kiloliter tersebut, PLN harus merogoh kocek hingga Rp 7,39 miliar. Target konsumsi BBM tahun ini, diklaim lebih rendah target pemakaian BBM tahun lalu yang mencapai 9 juta kilo liter.
Sebenarnya, potensi pengurangan pemakaian BBM bisa lebih rendah lagi tahun ini jika proyek pembangkit batu bara tidak molor seperti sekarang ini. "Realisasi pemakaian BBM tahun lalu diatas target, yakni 11,2 juta kiloliter," tambah Suryadi.
Sementara itu pemakaian batubara untuk pembangkit milik PLN tidak sesuai dengan target. Tahun lalu, PLN mengharapkan bisa memakai batubara sebanyak 50 juta ton. Sayang, hingga akhir tahun, penyerapan batubara itu hanya mencapai 35 juta ton.
Berdasarkan target PLN, pemakaian BBM untuk pembangkit akan terus untuk ditekan. Tahun 2013-2014, PLN berharap pemakaian BBM hanya 4% dari pemakaian energi seluruhnya. "Tahun ini, saya mau wilayah Jawa Timur sudah zero BBM, terutama untuk pembangkit di Grati dan Gresik," kata Suryadi.
Namun Suryadi khawatir dengan kenaikan pemakaian BBM di wilayah Medan. Pasalnya, pasokan gas untuk pembangkit yang berasal dari Salamander Glagah Kambuna akan habis.
Sehingga, mau tidak mau, PLN kembali memakai BBM agar pasokan setrum tetap terjaga. "Sekarang, pasokan gas tinggal 11 juta kaki kubik perhari (mmscfd) padahal awalnya adalah 40 mmscfd," tambah Suryadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News