Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menekankan pentingnya pemerataan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama dalam mendapatkan penerangan. Hal ini salah satunya dapat dilihat melalui kebijakan Pemerintah dalam mengusung program 35.000 MW.
"Spirit sebenarnya dari program 35.000 MW adalah bagaimana seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote bisa menikmati penerangan dan layanan kelistrikan," kata Jonan di depan para dosen, alumnus dan mahasiswa yang mengikuti Dies Natalis Ke-62 Universitas Padjajaran di Graha Sanusi Hardjadinata, Bandung, Rabu (11/9).
Baca Juga: Usai orasi ilmiah di Unpad, Jonan tegaskan tak ada kenaikan tarif listrik!
Jonan menyampaikan, ditargetkan pada tahun 2020 mendatang rasio elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia bisa mencapai angka 100%. "Kalau (rasio elektrifikasi) bulan ini mungkin sudah sekitar 98,9%, (naik dari) bulan Agustus, tambah kira-kira 0,1% setiap bulan. Targetnya sampe 2020 mestinya sudah 100%," ujar Jonan dikutip dalam situs Kementerian ESDM.
Di samping menerangi wilayah yang belum teraliri listrik, Jonan menyebutkan setiap tahun kebutuhan listrik baru juga bertambah. Bahkan setiap tahunnya ada tambahan sekitar 500.000 rumah tangga baru yang membutuhkan aliran listrik.
"Setiap tahun itu minimal ada tambahan rumah tangga baru itu 500.000, jadi ini yang lama harus dikejar untuk selesai, dan yang baru juga harus ada (menikmati listrik)," ungkap Jonan.
Baca Juga: Ini ungkapan hati Menteri ESDM Ignasius Jonan tentang sosok BJ. Habibie
Di akhir orasi, Jonan menegaskan, terdapat tiga fokus utama dalam pengembangan ketenagalistrikan di Indonesia. Fokus tersebut antara lain ketersediaan listrik, pemerataan distribusi, serta tarif yang terjangkau sehingga dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News