Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana akan melaksanakan program replanting (peremajaan) terhadap 185.000 hektare (ha) kebun sawit rakyat. Produsen benih pun diminta untuk menyuplai benih untuk kebutuhan replanting ini.
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) pun siap mendukung penyediaan benih untuk program replanting ini. "Kami selalu siap menyediakan benih untuk replanting," ujar Head of Investor Relations SGRO Michael Kesuma kepada Kontan.co.id, Kamis (1/3).
Michael pun membeberkan Sampoerna Agro bahkan sudah menerima kontrak penjualan benih untuk replanting dengan beberapa koperasi unit desa binaan Sampoerna Agro. "Jadi kontraknya langsung dengan petani plasma," tambahnya.
Michael pun berpendapat, kapasitas produksi benih sawit nasional sangat mencukupi kebutuhan benih untuk replanting. Apalagi, dalam 6-7 tahun lalu konsumsi industri bisa mencapai 135 juta per tahun.
Dia pun yakin, permintaan benih akan terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah dalam mendukung industri sawit sebagai industri strategis yang bisa mendorong perekonomian Indonesia.
Melalui replanting ini pun, permintaan benih akan terus bertambah, apalagi pemerintah meminta produsen benih menyiapkan benih sawit untuk kebutuhan lahan 190.000 ha.
Meski begitu, menurutnya, dibutuhkan varietas unggulan supaya volume produksi minyak sawit nasional meningkat. Selain untuk meningkatkan produktivitas, adanya benih unggulan ini pun bisa mengefisiensi biaya produksi.
Sementara itu, Michael mengatakan, hingga kuartal III 2017 produksi benih Sampoerna Agro sekitar 5 juta butir. Dia mengakui produksi benih Sampoerna Agro di awal tahun cukup rendah, namun menjelang akhir tahun produksi benihnya mulai menunjukkan peningkatan.
Menurutnya peningkatan produksi ini didorong oleh naiknya kinerja industri sawit dilihat dari harga yang tinggi dan perbaikan produksi sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News