kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sany incar alat berat proyek kereta cepat


Jumat, 08 April 2016 / 10:59 WIB
Sany incar alat berat proyek kereta cepat


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Distributor alat berat asal China, PT Sany Perkasa mengincar pengadaan alat berat untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Sany Perkasa yang memasarkan alat berat dari Sany Heavy Industries tersebut berharap, proyek infrastruktur yang melibatkan investor China itu bisa berimbas positif ke penjualan mereka.

Benny Kurniajaya, Presiden Direktur PT Sany Perkasa bilang, jenis alat berat yang dibutuhkan untuk proyek kereta cepat Jakarta –Bandung nantinya adalah alat berat jenis ekskavator. 

Namun, Benny belum punya data soal kebutuhan ekskavator untuk proyek kereta api cepat tersebut. "Kami belum menghitung kebutuhannya," kata Benny kepada KONTAN, Kamis (7/4).

Yang jelas, Benny sepakat permintaan alat berat ditopang oleh proyek infrastruktur. Selain alat berat untuk proyek kereta cepat, Benny juga mengincar pengadaan alat berat untuk pelabuhan. 

Maklum, saat ini pemerintah sedang bekerja keras untuk memperluas atau meningkatkan pelayanan di pelabuhan.

Tak hanya itu, Sany Perkasa juga akan menyasar pasar alat berat untuk kebutuhan industri. Benny bilang, meski ekspansi pelaku industri terbilang minim, namun Benny sudah melihat peluang untuk pengadaan alat alat berat untuk pembangunan pabrik pengolahan nikel di Sulawesi.

Dari beragam segmen pasar yang akan digarap tersebut, Benny menargetkan penjualan alat berat merek Sany naik menjadi 450 unit atau naik 12,5% tahun ini. Tahun lalu, penjualan alat berat Sany Perkasa tercatat sebanyak 400 unit dengan nilai US$ 70 juta. 

Benny bilang, penjualan mereka tahun lalu naik 30% ketimbang 2014. Adapun jenis alat berat Sany yang laris terjual tahun 2015 adalah crane dan ekskavator. 

Terkait rencana pembangunan pabrik, Benny bilang hingga kini masih dalam status on the track. Sebagaimana diberitakan KONTAN sebelumnya, Sany akan membangun pabrik alat berat di Batam dengan dengan investasi US$ 200 juta. 

Pembangunan pabrik ditargetkan terealisasi tahun 2018 mendatang atau saat penjualan mereka sudah mencapai skala ekonomi. "Kalau bisa kami memproduksi sendiri," harap Benny. 

Asal tahu saja, Sany Perkasa ingin membangun pabrik di dalam negeri dengan target dan menyerap 70% bahan baku lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×