Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menargetkan penjualan naik 30% di tahun 2021.
Asal tahu saja, penjualan bersih CLEO di tahun 2020 silam sebesar Rp 972,63 miliar. Artinya, dengan target yang dipatok perusahaan, pendapatan di tahun ini akan mencapai Rp 1,26 triliun.
Direktur Operasional CLEO Eko Susilo mengatakan, untuk mencapai target penjualan itu, perusahaan sudah menyiapkan beberapa strategi. Seperti melakukan penambahan distribusi channel yang sudah tersebar di Jawa, Sumatra, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan lainnya.
Ia bilang, penambahan jaringan distribusi ini merupakan hasil evaluasi dari CLEO. Di mana jaringan distribusi perusahaan tidak mengalami penambahan, atau tetap berada pada angka 120 sejak tahun 2019 silam.
“Sehingga di tahun ini kami targetkan akan menambah distribusi jaringan hingga 200 lokasi di seluruh Indonesia,” jelas Eko dalam paparan publik secara virtual, Rabu (20/5).
Baca Juga: Genjot kinerja, Sariguna Primatirta (CLEO) akan bangun pabrik baru di Balikpapan
Dengan strategi pembukaan jaringan distribusi anyar, CLEO berhasil mencatat pertumbuhan penjualan 23% pada April 2021. Hal ini diyakini menjadi satu sinyal positif dari pemulihan kinerja perusahaan tahun ini.
“Kami yakin dengan strategi dan fondasi jangka panjang yang kuat di proyeksikan sampai dengan akhir tahun ini pertumbuhan penjualan bisa tumbuh 30% dibandingkan tahun lalu,” harapnya.
Sebagai informasi, CLEO mencatat penjualan selama kuartal I-2021 sebesar Rp 137,20 miliar. Realisasi ini turun 12,64% dari penjualan bersih pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 271,52 miliar.
Adapun beberapa produk unggulan yang dinilai memiliki kontribusi pada penjualan CLEO diantaranya yakni produk Cleo smart 220 ml, produk Cleo Super your life 15 liter dan 200 ml.
Sementara itu, dalam tiga bulan pertama tahun ini, serapan belanja modal atawa capital expenditure (capex) CLEO sudah sebesar Rp 27 miliar. Eko bilang, belanja modal itu digunakan untuk pembelian jenis aset seperti tanah dan bangunan, mesin dan peralatan pabrik, kendaraan, dan investasi galon kosong.
Eko menambahkan, perusahaan telah mencanangkan sejumlah rencana bisnis baru di tahun ini. Yang salah satunya adalah rencana ekspansi membangun pabrik baru yang ke-28 di Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Agenda bisnis perusahaan di tahun ini kita lakukan perluasan pabrik di Citeureup dan Bojonegoro dan rencana ekspansi pabrik baru di Balikpapan," pungkas dia.
Selanjutnya: Harga Bitcoin terjun bebas, China dan Elon Musk jadi penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News