Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarinah (Persero) membidik penjualan sebesar Rp 500 miliar pada tahun 2018. Target tersebut setara pertumbuhan 20% dibandingkan dengan proyeksi penjualan tahun ini.
Salah satu katalis positif kinerja Sarinah tahun depan adalah penugasan pemerintah untuk memasarkan merchandise Asian Games 2018. Mereka yakin, hal itu bisa mengerek penjualan produk lokal mereka. Menurut catatan Sarinah, 80% penjualan berasal dari produk lokal.
Agar maksimal menjalankan penugasan, Sarinah bakal menambah gedung baru untuk menambah ruang pajang produk. "Khususnya produk-produk yang berasal dari destinasi utama pariwisata di Indonesia," ujar GNP Sugiarta Yasa, Direktur Utama PT Sarinah (Persero), dalam acara pencanangan hari pakai produk Indonesia di Jakarta, Minggu (10/12).
Nilai investasi pembangunan gedung baru mencapai Rp 1,4 triliun. Target penyelesaian proyek tersebut sebelum Agustus 2018.
Selain itu, tahun depan Sarinah akan menambah gerai baru di Bandung, Jawa Barat dan Semarang, Jawa Tengah. Ada pula rencana merenovasi gerai di Malang, Jawa Timur. Dana yang mereka anggarkan sebesar Rp 800 miliar.
Rencana lain, Sarinah berencana menjalin kerjasama dengan PT Angkasa Pura (Persero) I dan PT Angkasa Pura (Persero) II untuk membuka gerai di bandar udara (bandara). Perusahaan swasta yang bergerak dalam bisnis perhotelan juga menjadi taregt kerjasama mereka.
Kalau mulai 22 Desember 2017 nanti, Sarinah mulai menjajal lapak penjualan online. "Saat ini kami sedang pembenahan dulu, kerjasama dengan BUMN juga, yaitu Telkom, jadi ada sinergi BUMN," ujar Lies Permana Lestari, Direktur Operasional PT Sarinah (Persero) kepada KONTAN, Minggu (10/12).
Catatan saja, rencana peluncuran lapak online Sarinah sejatinya mundur dari jadwal awal yakni Juni 2017. Mereka menyebut, ada sejumlah perubahan rencana yang harus disesuaikan.
Setelah lapak dunia maya rilis, Sarinah berencana meluncurkan aplikasi pada tahun 2018. Perusahaan tersebut siap menggelontorkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk membangun infrastruktur aplikasi.
Setelah lapak online dan aplikasi beroperasi, cita-cita terdekat Sarinah belum muluk-muluk. Target komposisi penjualan mereka terdiri dari 30% online dan 70% offline.
Namun, dalam tiga tahun hingga lima tahun ke depan, Sarinah ingin proyeksi komposisi penjualan itu berbalik. "Kami yakin perkembangannya akan seperti itu ke depan," tutur Sugiarta.
Sementara itu, sepanjang tahun 2017 Sarinah berharap mampu membukukan penjualan sebesar Rp 440 miliar. Kalau dihitung, target penjualan tersebut 42,19% lebih tinggi ketimbang realisasi penjualan tahun 2015 yakni Rp 309,44 miliar.
Momentum Natal dan Tahun Baru menjadi harapan Sarinah memacu penjualan hingga tutup tahun 2017. Meski potensi penjualan momen tersebut tak akan sebesar momen Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News