Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEKASI. Sudah 10 tahun sejak PT Summarecon Agung Tbk mengembangkan kota mandiri di Bekasi. Perkembangan yang terbilang cepat turut mengerek harga properti perseroan khususnya landed house.
Head of Marketing Summarecon Bekasi, Ferry Susanto menyebutkan saat ini terjadi pelonjakan harga yang sangat signifikan untuk produk-produk rumah tapaknya. "Awal kami pasarkan untuk ukuran 7x17 di Rp 500 juta, saat ini untuk ukuran yang sama di harga Rp 1,5 miliar," ujarnya di Bekasi, Jumat (6/3).
Baca Juga: Analis: Penerapan PSAK baru jadi tantangan bagi sektor properti dan perbankan
Pesatnya peningkatan harga jual disebutnya lantaran ketersediaan rumah tapak yang masih terbatas. Adapun Summarecon Bekasi saat ini mengembangkan 10 klaster untuk rumah tapak.
Berbanding terbalik, untuk segmen apartemen, Ferry mengakui peningkatannya tidak signifikan. Untuk tipe studi harga jual saat pertama kali launching pada 2014 sebesar Rp 250 juta. Sedangkan saat ini untuk tipe studio harga jual di level Rp 400 juta.
Padahal, untuk ukurannya Ferry mengakui ada perbedaan dengan membuatnya lebih besar. Menurutnya, kelebihan pasokan apartemen menjadi faktor utama harga jual apartemen tertahan.
Summarecon Bekasi memiliki 3 proyek apartemen yakni Spring Lake, The Spring Lake View, dan The Primrose Condovilla. Menurutnya, ketiga proyek tersebut saat ini memiliki tingkat keterisian 50%-60%.
Baca Juga: Intip rencana kerja Indonesian Paradise Property (INPP) di tahun ini
Ferry menyebut guna meningkatkan okupansi apartemennya lebih pada langkah perseroan merawat lingkungannya.
"Strategi kami lebih pada membuat masyarakat yang tinggal di kawasan kami dengan nyaman dan juga kami mengandalkan daya tarik dari Summarecon Mall Bekasi yang saat ini telah menjadi destinasi bagi masyarakat koridor Timur Jakarta," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
