kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sawit Sumbermas (SSMS) bidik pasar ekspor baru, antisipasi dampak virus corona


Senin, 09 Maret 2020 / 19:50 WIB
Sawit Sumbermas (SSMS) bidik pasar ekspor baru, antisipasi dampak virus corona
ILUSTRASI. Pabrik biogas minyak kelapa sawit cpo PT Sawit Sumbermas Sarana tbk SSMS


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen crude palm oil (CPO), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mengklaim tidak terkena dampak penurunan kinerja, produksi, dan permintaan CPO akibat wabah corona (Covid-19). Namun demikian, penjualan sedikit terganggu.

Swasti Kartikaningtyas, Head of Corporate Secretary SSMS menjabarkan, jika anak usahanya yang berada di Singapura masih aktif beroperasi walau sudah menyalakan kode oranye (orange code) dengan sistem kerja dari rumah (work from home) dan piket.

"Pengadaan bahan baku, kapasitas produksi, SDM, distribusi, hingga laba bersih tidak terdampak. Bahkan operasional di Singapura masih tetap berjalan dengan sistem piket di kantor dan work from home," jelasnya pada Kontan.co.id, Senin (9/3).

Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham NATO, ASII dan SSMS untuk perdagangan hari ini

Swasti berkata, untuk mengantisipasi penurunan penjualan akibat virus corona, pihaknya sedang melakukan diversifikasi tujuan ekspor, memperluas ceruk pasar domestik, dan pelaksanaan gaya hidup sehat dan bersih di lingkungan perusahaan serta karyawannya.

Walau bukan pasar mayoritas, China merupakan salah satu andalan ekspor SSMS, selain India, Pakistan, dan Bangladesh. Pasar di negara-negara tersebut menyumbang porsi penjualan 70% untuk CPO maupun produk downstream SSMS. "Data penurunan penjualan tersebut masih belum jelas. Masih belum diketahui," lanjutnya.

Sementara itu, pasar baru yang akan dibidik oleh SSMS adalah Nepal, Burma, Laos, Kamboja, Bulgaria, dan Uzbekistan, ditambah dengan pasar dalam negeri.

Swasti menambahkan, agar pasar domestik tidak terjadi panic selling, Bursa Efek Indonesia (BEI) perlu meyakinkan publik bahwa pasar modal dalam negeri baik-baik saja.

"Tetapi sejauh ini, corona tidak merubah agenda ekspansi SSMS tahun ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×