Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Pembukaan pameran kerajinan Inacraft 2010 kemarin (21/4) tidak semeriah tahun lalu. Verga, salah satu peserta pameran Inacraft 2010 yang menyewa booth untuk furniturnya mengaku kemeriahan tahun ini menyusut. “Kalau tahun lalu kedatangan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) membawa pengusaha dan duta besar, sekarang tidak kelihatan,” kata Verga.
Menurut dia, tamu presiden biasanya tidak hanya membebek presiden, tetapi juga belanja. SBY memang tidak hadir dalam pembukaan pameran yang diklaim sebagai pameran terbesar di Indonesia dan diselenggarakan di Jakarta Convention Center ini. Beliau hanya membuka pameran tersebut melalui teleconference dari Istana Tampak Siring Bali.
Kekecewaan itu bukan hanya soal ketidakhadiran presiden. Dari informasi yang diperoleh KONTAN, beberapa peserta pameran juga mengeluhkan soal kondisi booth yang tidak sesuai dengan harapan mereka, termasuk lampu penerangan dan dekorasinya.
Ketua Panitia Inacraft 2010 Rudy Lengkong membantah soal keluhan tentang kemeriahan tersebut. “Siapa bilang? Sekarang ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” jelas Rudy yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi).
Menurut dia, panitia telah mengundang pembeli dari 60 negara, di antaranya Jepang, Thailand, Australia, dan Uni Emirat Arab, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Bahkan, Rudy yakin tiga negara yang disebut terakhir tersebut akan menjadi pembeli terbesar di pameran ini.
Rudy juga mengharapkan jumlah pembeli dari luar negeri tahun ini akan naik 15% dari 2009 lalu yang hanya sebanyak 994 pembeli. “Kami menargetkan adanya buyers sebanyak 1.200 dari 60 negara yang diundang,” kata Rudy. Inacraft 2010 ini akan berlangsung hingga 25 April ini.
Rudy juga menargetkan transaksi yang bakal dibukukan selama pameran Inacraft 2010 sebesar Rp. 200 miliar; dengan rincian Rp 110 miliar dari transaksi langsung dan Rp 90 miliar dari kontak bisnis berikutnya.
Sayangnya, meski target buyers dan transaksi dipatok naik dari tahun lalu, data yang dirilis Inacraft menunjukkan jumlah peserta pameran justru mengerut. Tahun 2009, jumlah peserta pameran mencapai 1.650 peserta, sementara tahun ini menyusut menjadi 1.600 peserta.
Kepala Pusat Dagang Kecil dan Menengah Departemen Perdagangan Sri Agustina juga mengakui jumlah peserta pameran kali ini menurun, terutama dari usaha kecil dan menengah. “Biasanya kami mengirim 12 peserta, sekarang hanya 6 peserta,” kata Sri.
Secara umum, produk-produk kerajinan yang dipamerkan tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Produk-produk tersebut antara lain meliputi fashion, panel kayu, mainan kayu, furniture, berbagai macam perhiasan, produk-produk keramik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News