Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siam Cement Group (SCG) Indonesia melalui dua entitas usahanya mengolah limbah/sampah menjadi bahan bakar alternatif atau alternative fuel and Raw Material (AFR) yang dapat digunakan untuk kegiatan operasional produksi.
Chakkapong Yingwatanathaworn, President Director PT SCG Indonesia menjelaskan, SCG di Indonesia telah menerapkan dan mengembangkan berbagai inisiatif berlandaskan prinsip ESG 4 Plus untuk mendukung energi terbarukan.
Chakkapong memaparkan, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, anak perusahaan SCG di Indonesia dari unit bisnis Cemen-Building Materials (CBM) tengah menerapkan Alternative Fuel Raw (AFR) melalui pemanfaatan teknologi Refused-Derived Fuel (RDF).
Baca Juga: Pendapatan SCG Indonesia Terdampak Lesunya Ekonomi Global dan Lonjakan Harga Energi
“Di Sukabumi, RDF hadir dalam wujud fasilitas manajemen dan pengolahan sampah yang bertempat di kawasan pabrik PT Semen Jawa dan dikelola secara profesional oleh perusahaan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/11).
Dia menjelaskan lebih lanjut, teknologi RDF ini mengolah sampah jenis Municipal Solid Waste (MSW). Dalam prosesnya, sampah dipisahkan dan dipotong kemudian diolah hingga tidak bersisa melalui proses pembakaran menggunakan metode Co-Processing dengan suhu 1.4500 C di klin semen.
Metode co-processing ini diklaim aman karena tidak menyisakan residu. Sampah yang telah diolah kemudian berubah menjadi bahan bakar alternatif yang dapat bermanfaat untuk kegiatan operasional produksi seperti penggilingan semen.
Selain itu, proses ini juga menghasilkan bahan baku alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan baku semen.
“Inisiatif yang berlandaskan prinsip ESG ini merupakan salah satu dari upaya perusahaan dalam mengelola limbah hasil kegiatan operasional pabrik dan mengurangi emisi karbon di Sukabumi," terangnya.
Baca Juga: Siam Cement Group (SCG) Bukukan Pendapatan Rp 188,64 Triliun Hingga Kuartal III 2022
Adapun inisiatif ini juga merupakan bentuk dukungan SCG untuk pemerintah daerah dalam mengelola permasalahan sampah di Kabupaten Sukabumi sesuai dengan target Pemda Sukabumi yaitu pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70% pada 2025. Chakkapong menyatakan, inovasi ini akan menjadi yang pertama di Sukabumi.
Chakkapong mengungkapkan, SCG menawarkan fasilitas RDF secara komersial kepada para pelaku industri di sekitar kawasan Sukabumi dan Jawa Barat guna menjalankan kegiatan bisnis dan operasional yang ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News