kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebanyak 33 BU terlibat dalam peningkatan ratio elektrifikasi bagi RT tidak mampu


Senin, 08 Juli 2019 / 17:46 WIB
Sebanyak 33 BU terlibat dalam peningkatan ratio elektrifikasi bagi RT tidak mampu


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengupayakan peningkatan ratio elektrifikasi bagi 710.008 Rumah Tangga tidak mampu.

Demi mewujudkan hal tersebut, Kementerian ESDM menggandeng 31 Badan Usaha (BU) yang terdiri dari 21 Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) serta 12 BU sektor ESDM. Adapun, 33 BU ini diharapkan mampu terlibat dalam Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) bagi 50.223 RT dari total tanggungan BU 639.610 RT. 

"Sisanya (di luar tanggungan BU) menjadi tanggungan sinergi BUMN, CSR PLN dan keterlibatan Pemda," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, Senin (8/7).

Adapun 21 KKKS dengan total tanggungan 6.258 RT terdiri dari; Premier Oil Natuna Sea B.V dengan tanggungan 292 RT, Saka Indonesia Pangkah bagi 545 RT, Petrochina untuk 395 RT, BOB PT Pertamina Hulu dengan tanggungan 136 RT, Mobil Cepu Ltd untuk 494 RT, Medco Tomori Sulawesi bagi 340 RT, Chonoco Phillips Grissik Ltd untuk 494 RT, PHE Offshore North West Java dengan tanggungan 67 RT, PHE West Madura Offshore untuk 95 RT, Husky Cnooc Madura Ltd bagi 272 RT serta Ophir Bangkanai bagi 68 RT.

Selain itu, KKKS lain yang terlibat dalam komitmen BPBL yakni; Pertamina Hulu Mahakam dengan tanggungan 400 RT, Pertamina Hulu Kalimantan Timur untuk 100 RT, British Petroleum Berau bagi 659 RT, Medco E&P Natuna untuk 592 RT, Chevron Pacific Indonesia, untuk 494 RT, Petronas dengan tanggungan 68 RT, Eni Muara Bakau untuk 212 RT, Pertamina EP bagi 300 RT, Kangean Energy Indonesia Ltd untuk 136 RT serta PHE Nunukan dengan tanggungan 95 RT.

Rida menyebut jumlah tanggungan komitmen ini mungkin saja bertambah. "Pak Menteri (Ignasius Jonan) meminta untuk ditambah karena jumlah KKKS banyak namun jumlah tanggungan belum begitu besar," jelas Rida. 

Sementara itu 10 BU sektor ESDM dengan total tanggungan 43.965 RT terdiri dari; Cikarang Listrindo sebagai pilot project BPBL 450 VA dengan jumlah tanggungan 11.529 RT. Adapun saat ini bantuan bagi 3515 RT di Kabupaten dan Kota Bekasi sedang dalam tahap implementasi.

Selain itu, Paiton Energy dengan tanggungan 623 RT, PT AKR dengan tanggungan 107 RT, Poso Energy bagi 100 RT, PT Energi Sengkang bagi 831 RT, PT Geodipa untuk 1531 RT, PT Sumber Segara Primadaya dengan tanggungan sebanyak 15.952 RT, PT Jawa Power untuk 750 RT, PT Lestari Banten Energi bagi 211 RT serta PT Cirebon Electric Power dengan tanggungan 73 RT.

Lebih jauh Rida memastikan Kementerian ESDM akan terus berupaya untuk mendorong BU dari sektor lain untuk terlibat. "Jika dilihat belum ada dari sektor mineral dan batubara, kita akan coba juga kesana," ujar Rida. 

Seperti diketahui ratio elektrifikasi per Juni berada pada angka 98,81% dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai daerah RE terendah yakni sebesar 72%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×