kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sebelum isu BBM, tarif apartemen sewa sudah naik


Selasa, 02 September 2014 / 14:26 WIB
Sebelum isu BBM, tarif apartemen sewa sudah naik
ILUSTRASI. Setidaknya, akan ada delapan emiten yang membagikan dividen kepada pemegang saham.ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Selama semester pertama 2014 tidak ada pasokan baru apartemen sewa di Jakarta. Pasar apartemen masih menunggu 630 unit apartemen baru pada 2015 nanti.

Demikian hasil riset Colliers Internasional dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (2/8). Berdasarkan catatan Colliers, perkembangan apartemen sewa terdiri dari 280 unit di dua proyek, yaitu Ascott Kuningan dan TBS Linera Serviced Apartments, yang akan selesai pada kuartal tiga dan empat 2014. Adapun sisanya sebanyak 350 unit berada di dua proyek, yaitu Fraser Place Setiabudi di Setiabudi Sky Garden dan Fraser Suites di Ciputra World 2.

Sampai akhir kuartal dua tahun ini, total pasokan apartemen sewa (serviced dan non-serviced) di Jakarta tetap di 8334 unit. Berdasarkan lokasinya, apartemen sewa di Jakarta kebanyakan tersebar sekitar kawasan CBD dan Jakarta Selatan, yaitu sekitar 43% sampai 35%. Berdasarkan kelasnya, sebagian besar apartemen sewa di Jakarta itu dikelompokkan menjadi proyek kelas menengah ke atas dan kelas menengah bawah masing-masing sebanyak 74% dan 14%.

"Ekspatriat masih menjadi target pasar, yang perkembangannya terutama ditandai oleh pemeliharaan dan tarif sewa lebih tinggi. Selain itu, sebagian kecil apartemen sewa menengah ke bawah terdiri dari proyek apartemen non-serviced di Jakarta Selatan," ujar Ferry Salanto, Associate Director Colliers International.

Secara keseluruhan, harga untuk apartemen sewa di Jakarta naik selama kuartal dua 2014. Jauh sebelum isu kenaikan BBM, kenaikan tersebut sebagian besar disebabkan oleh beberapa apartemen lama yang setelah direnovasi kemudian menawarkan harga lebih tinggi, mulai dari US$ 200 atau sekitar Rp 2,3 juta per unit sampai US$ 400 (Rp 4,6 juta) per unit.

Di sisi lain, beberapa operator serviced apartment di wilayah Jakarta Selatan tampaknya begitu percaya diri menaikkan harga sewa antara US$ 100 sampai US$ 150 per unit per bulan.

"Secara keseluruhan, harga sewa rata-rata apartemen di daerah CBD, termasuk Jakarta Selatan dan non CBD sedikit meningkat, yaitu 0,9% dibandingkan triwulan sebelumnya," kata Ferry.

Apartemen di area CBD (termasuk Jakarta Selatan) mencatat harga sewa rata-rata US$ 33.20 per meter persegi per bulan. Sementara itu, apartemen non-serviced sedikit lebih rendah, yaitu rata-rata seharga US$ 26.70 per meter persegi per bulan. Adapun apartemen yang terletak di kawasan non CBD mencapai US$ 17.80 per meter persegi per bulan.

Colliers mencatat, secara keseluruhan untuk apartemen sewa selama kuartal kedua 2014 mengalami kenaikan tingkat hunian sebesar 0,8% menjadi 76.6%. Semua sub-pasar apartemen, baik yang serviced maupun non-serviced, mengalami kenaikan dibandingkan pada kuartal sebelumnya, yang masing-masing sebesar 0,2% dan 1,9%. (Latief)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×