kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebelum pasang target, Indika Energy (INDY) cermati faktor ini


Minggu, 08 Desember 2019 / 15:16 WIB
Sebelum pasang target, Indika Energy (INDY) cermati faktor ini
ILUSTRASI. Jajaran direksi INDY saat RUPST. ?Kuartal I 2019, produksi batubara INDY sudah 24% dari target.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ancaman berlanjutnya pelemahan harga batubara cukup diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut, termasuk PT Indika Energy Tbk. Emiten berkode INDY terebut mempertimbangkan berbagai faktor sebelum melakukan proses produksi batubara pada tahun depan.

Head of Corporate Communication INDY Leonardus Herwindo mengaku, pihaknya masih belum menentukan besaran target produksi batubara untuk tahun depan. “Terkait target produksi saat ini masih dalam diskusi dan menunggu persetujuan Rencana Kerja Anggaran Biaya Tahunan (RKAB) 2020,” ungkap dia, Jumat (6/12) lalu.

Baca Juga: Pecah kongsi Pertamina Power-Marubeni terkait soal saham di proyek FSRU Jawa 1?

Menurutnya, penetapan target produksi batubara tergantung dari banyak faktor. Yang paling utama adalah kondisi pasar baik di dalam maupun luar negeri serta faktor teknis seperti kondisi tambang.

Di luar itu, ancaman kelebihan suplai batubara juga diperhatikan oleh INDY. Faktor tersebut turut memperlemah posisi harga batubara sepanjang tahun ini. Berlebihnya suplai bisa terjadi karena adanya regulasi emisi karbon yang lebih ketat di beberapa negara ditambah ketidakpastian perang dagang antara AS dan China.

Untuk saat ini, INDY akan berusaha fokus memaksimalkan efisiensi produksi dan menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Sedangkan untuk pemasaran produk batubara, manajemen INDY akan berupaya mempertahankan pasar secara jangka panjang dan mengarahkan pangsa pasar ke negara-negara berkembang di Asia. INDY juga akan memperhatikan tingkat permintaan batubara di ranah domestik.

“Kami juga melihat secara cermat setiap peluang pertumbuhan dan kesempatan usaha secara organik maupun non-organik serta berupaya melakukan diversifikasi usaha, terutama di sektor non-batubara,” papar Leonardus.

Baca Juga: RUPSLB Trisula menyetujui rights issue perusahaan

Sebagai informasi, tahun ini INDY menargetkan produksi batubara sebesar 34 juta ton dari tambang PT Kideco Jaya Agung dan 1,5 juta ton dari tambang PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU). Hingga Oktober lalu, produksi batubara dari Kideco telah mencapai 28,7 juta ton sementara MUTU sanggup memproduksi 1,3 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×