kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sediakan anggaran lebih dari Rp 500 miliar, Pertamina aktif bantu UMKM hadapi pandemi


Senin, 17 Agustus 2020 / 15:51 WIB
Sediakan anggaran lebih dari Rp 500 miliar, Pertamina aktif bantu UMKM hadapi pandemi
ILUSTRASI. Pertamina logo


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

Belum cukup, Pertamina juga menyelenggarakan agenda e-learning platform, optimalisasi rumah kreatif BUMN, digitalisasi dan pengembangan e-commerce, serta virtual exhibition untuk mitra binaannya.

Arya melanjutkan, UMKM yang hendak mengikuti program kemitraan BUMN, termasuk Pertamina, mesti memenuhi berbagai syarat.

Di antaranya memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 500 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan) atau memiliki omzet penjualan tahunan maksimal Rp 2,5 miliar. UMKM peserta program kemitraan harus dimiliki warga negara Indonesia (WNI) dan berdiri sendiri atau bukan merupakan anak perusahaan/cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau terafiliasi dengan usaha menengah atau besar.

UMKM calon peserta program kemitraan juga dapat berbentuk badan usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, badan usaha berbadan hukum, termasuk usaha mikro atau koperasi. Selain itu, UMKM juga wajib telah melakukan usaha minimal 6 bulan serta memiliki potensi dan prospek untuk dikembangkan.

Baca Juga: Pertamina delivery service (PDS) tembus 25.000 pesanan

Tak ketinggalan, pendaftar program kemitraan adalah UMKM yang belum memenuhi persyaratan perbankan atau lembaga keuangan non-bank.

Nantinya, UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina akan mendapatkan beberapa manfaat. Misalnya pinjaman modal usaha, pendampingan, pembinaan termasuk business & skill development yang terarah, serta pemberian fasilitas promosi dan pengembangan pasar.

“Para mitra binaan juga berpeluang untuk memberdayakan potensi dan kondisi ekonomi, sosial, lingkungan masyarakat di sekitar wilayahnya dengan fokus pada pengembangan ekonomi kerakyartan untuk menciptakan pemerataan pembangunan,” ungkap Arya.

Seiring dengan berjalannya program kemitraan tersebut, Arya mengaku bahwa diperlukan kolaborasi antar instansi untuk dapat membina UMKM agar naik kelas dan berdaya saing kuat.

Untuk itu, ke depannya pihak Pertamina sangat terbuka untuk membuka peluang kolaborasi serta secara aktif melakukan kolaborasi dengan lembaga atau instansi untuk mendukung UMKM yang notabene merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×