kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Segmen pasar logistik jadi acuan bisnis mobil komersial tahun ini


Selasa, 25 Agustus 2020 / 20:50 WIB
Segmen pasar logistik jadi acuan bisnis mobil komersial tahun ini
ILUSTRASI. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor saat memajang truk listrik eCanter pada pameran kendaraan komersial Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC 2020) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020). Mitsubishi Fuso


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor logistik bakal jadi penyerap utama kendaraan niaga selama pandemi. Tren bisnis jasa pengantaran dan pengiriman menyebabkan permintaan truk di sektor usaha ini terus merangkak naik.

Duljatmono, Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengatakan hal tersebut turut dipengaruhi oleh tren belanja online saat periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini.

Tren belanja online tersebut tampaknya mempengaruhi lalu lintas barang industri logistik tanah air, yang tentunya membutuhkan armada berupa mobil atau truk komersil.

"Untuk truk saja, saat ini porsi demand dari sektor logistik bisa sampai 55%, jadi memang lebih dominan," ujar Duljatmono kepada Kontan.co.id, Selasa (25/8).

Sebelum pandemi sebenarnya porsi sektor logistik terhadap demand truk juga tetap besar, 50% sedangkan di bawahnya mengekor sektor agribisnis, mining dan infrastruktur.

Baca Juga: Aktivitas kantor sempat terhenti karena corona, ini penjelasan Mitsubishi Krama Yudha

Meski hal ini merupakan peluang yang baik, namun kata Dul secara umum pasar truk sampai dengan bulan Juli tahun ini masih mengalami penurunan dibandingkan tahun kemarin.

Mengutip data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di tujuh bulan pertama tahun 2020 volume penjualan truk mencapai 22.050 unit atau turun 54% secara tahunan.

KTB sebagai Agen Pemegang Merek (APM) truk Mitsubishi Fuso sendiri mengakui demand secara keseluruhan masih belum normal. Perusahaan juga belum membeberkan target bisnis sampai akhir tahun ini, yang jelas bagi Duljatmono saat ini APM fokus untuk memperkuat layanan after sales.

"Karena komunikasi secara langsung terbatas, kami tingkatkan promosi dan layanan lainnya lewat digital," sebutnya.

Sampai saat ini KTB juga belum berencana meluncurkan varian model kendaraan baru, perusahaan cukup hati-hati menakar kondisi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×