Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk melakukan penundaan sementara layanan penerbangan dari dan ke China terhitung Rabu (5/2). Sehari setelah pemberlakuan kebijakan ini, situasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta terlihat berjalan normal.
Secara khusus terlihat ada petugas yang membagikan masker kepada penumpang, khususnya penumpang di keberangkatan dan kedatangan rute Internasional.
Pembagian masker dilakukan oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Soekarno Hatta dibantu juga dengan petugas frontliner dari Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta (KCU BSH).
Baca Juga: Menparekraf akui sulit menghitung kerugian di sektor pariwisata akibat virus corona
Merupakan salah satu bentuk upaya untuk melakukan tindakan pencegahan kontaminasi virus corona di Bandara. Tetapi terlihat masih banyak penumpang yang tidak memakai masker.
Sampai hari ini, Kamis (6/2), petugas frontliner dari KCU BSH yang bersentuhan langsung dengan para penumpang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan sarung tangan.
Hari ini juga di bandara Soekarno-Hatta masih terlihat aman dan kondusif. PT Angkasa Pura II saat ini menambah jumlah petugas pengamanan yang difokuskan di area kedatangan internasional.
Baca Juga: Stok menipis, sebuah kota di China cegat pengiriman masker untuk kota lain
Sementara itu untuk rute domestik juga masih berjalan dengan normal seperti biasanya, tetapi tidak terlihat ada petugas yang membagikan masker kepada penumpang. Terlihat masih banyak penumpang yang tidak memakai masker.
Dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona di Bandara Soekarno-Hatta juga dilakukan dengan beberapa peralatan seperti thermal scanner, thermo gun, isolation chamber, Hazmat Suit (bagi petugas), ruang isolasi sementara, glof medical car dan penyediaan mobil ambulan sebanyak enam kendaraan yang stand by di Bandara.
Febri Toga Simatupang, Senior Manager of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengatakan, untuk tingkat okupansi bandara secara keseluruhan jumlah penumpang dari seluruh maskapai dengan berbagai rute penerbangan periode Januari 2020 dibandingkan tahun lalu terdapat peningkatan sekitar 4%, dari 4.469.144 menjadi 4.648.219.
Baca Juga: Mencermati dampak virus corona terhadap sejumlah emiten farmasi
"Kami juga mencatat tren pertumbuhan penumpang dari tanggal 1-5 Februari 2020 masih terdapat kenaikan pax penumpang sebesar 1,7% dari 710.326 menjadi 722.082," ujar Febri kepada kontan.co.id.
Pihaknya juga optimistis pertumbuhan flight dan penumpang akan terus meningkat seiring kebutuhan masyarakat atas mobilitas yang cepat, aman dan terjangkau.
"Kami juga membuka peluang slot-slot penerbangan rute-rute baru bagi maskapai baik tujuan domestik maupun internasional sehingga dengan demikian rute-rute yang sementara dinonaktifkan dari dan tujuan China dapat dioptimalkan," paparnya.
Baca Juga: Virus corona dorong harga emas terus mendaki, menjauh dari level terendah
AP II juga mengantisipasi dampak virus corona dengan selalu melakukan koordinasi dengan para stakeholder bandara dalam pencegahan penyebaran virus corona melalui Komite Fal di Bandara Soekarno Hatta yang terdiri dari Otoritas Bandara, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Air Nav, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, TNI/Polri, airlines dan sebagainya.
Perlu diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menetapkan status darurat global atas kondisi yang terjadi atas penyebaran virus corona.
Sejak tanggal 5 Februari 2020 Bandara Internasional Soekarno Hatta telah menonaktifkan sementara seluruh penerbangan dari dan menuju China sesuai dengan surat edaran Dirjen Perhubungan Udara tanggal 3 Februari 2020 tentang Penghentian Sementara Operasi Penerbangan ke dan dari China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News