kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah emiten batubara timbang opsi untuk menaikkan target produksi


Minggu, 02 Mei 2021 / 17:39 WIB
Sejumlah emiten batubara timbang opsi untuk menaikkan target produksi
ILUSTRASI. Alat berat atau dump truck pama persada mengeruk dan membawa batubara di pertambangan PT Adaro Indonesia.Pho KONTANAchmad Fauzie/19/06/2008


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum lama ini, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menaikkan target produksi batubara tahun ini. 

Jika sebelumnya pemerintah hanya menargetkan produksi batubara di 2021 sebesar 550 juta ton, kini target tersebut naik menjadi 625 juta ton. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri ESDM No.255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batu Bara Dalam Negeri Tahun 2021. Adapun, penambahan 75 juta ton akan dikhususkan untuk ekspor.

Bersamaan dengan hal ini, beberapa emiten produsen batubara menimbang rencana untuk mengungkit produksi batubara. Sekretaris Perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk, Sudin Sudirman mengatakan, GEMS tengah menunggu persetujuan Kementerian ESDM atas revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) yang telah diajukan untuk mengungkit . 

Baca Juga: Begini kemajuan sejumlah proyek prestisius milik Bukit Asam (PTBA)

Kalau nanti disetujui, rencananya kuota produksi batubara tambahan yang didapat akan dipasarkan ke target pasar eksisting seperti China, India, dan negara-negara ASEAN. Hanya saja, Sudin enggan menyebut berapa kuota produksi tambahan yang diincar oleh perusahaan. “Belum bisa disampaikan karena sedang proses revisi RKAB, tunggu persetujuan dulu,” ujar Sudin kepada Kontan.co.id (30/4).

Menurut catatan Kontan.co.id, sebelumnya GEMS mencanangkan target awal untuk memproduksi sebanyak 33,4 juta ton batubara. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, GEMS sudah mencatatkan produksi 8,9 juta ton batubara, naik 6% dari realisasi periode sama tahun lalu.

Setali tiga uang dengan GEMS, PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga berencana untuk meningkatkan  produksi batubara untuk tahun ini. Bila sebelumnya HRUM mencanangkan target pertumbuhan produksi sebesar 25%, kini HRUM berencana mengejar pertumbuhan sebesar 30% dari realisasi produksi tahun lalu. 

Direktur Utama HRUM, Ray Antonio Gunara menuturkan, rencana peningkatan produksi tersebut merupakan target yang masih tergantung pada hasil revisi RKAB di pertengahan tahun ini dan akan ditinjau kembali melihat situasi pasar. 

Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) catat pertumbuhan laba pada kuartal I

“Produksi batubara Perusahaan masih dipasarkan ke area Asia-Pacific, seperti Tiongkok, Thailand, Bangladesh dan Pakistan,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id Jumat (30/4).

Mengutip laporan dan analisis pembahasan kinerja tahun 2020 HRUM, realisasi produksi batubara HRUM di tahun 2020 mencapai 2,8 juta. Ray bilang, realisasi produksi batubara HRUM di sepanjang kuartal I 2021 kurang lebih setara dengan volume produksi batubara HRUM di kuartal I tahun lalu. Mengintip laporan dan analisis pembahasan perusahaan, realisasi produksi batubara HRUM di kuartal I tahun lalu mencapai 900.000 metrik ton.

Sebagaimana telah dimuat dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada acara paparan publik Jumat (30/4) lalu juga menyampaikan bahwa perusahaan membuka peluang untuk menaikkan target produksi menjadi 30 juta ton seiring dengan kebijakan pemerintah yang menambah kuota produksi. Angka tersebut lebih besar dibanding target awal perusahaan, yaitu 29,5 juta.

“Ini merupakan peluang bagi PTBA dan akan kami manfaatkan, setidaknya produksi bisa 30 juta ton di tahun ini minimal. Kami akan jajaki dengan Kementerian ESDM.  Ada peluang yang lebih besar, tetapi akan kami sesuaikan dengan angkutan,” kata Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto dalam acara paparan publik (30/4) sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya.

Di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PTBA telah mencatatkan penurunan produksi batubara sebesar 18,6% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi 4,5 juta ton. Sebelumnya, realisasi produksi batubara PTBA pada kuartal pertama tahun lalu mencapai 5,5 juta ton.

Baca Juga: Kinerja Bukit Asam (PTBA) turun di kuartal I-2021

Berbeda dengan ketiga emiten batubara di atas, PT Adaro Energy Tbk nampaknya mengambil pendekatan yang lebih konservatif. Dalam keterangan tertulisnya, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO, Garibaldi Thohir mengungkapkan bahwa ADRO mempertahankan panduan operasional dan keuangan untuk tahun 2021. 

“Walaupun ada optimisme dari perkembangan positif harga batubara akhir-akhir ini, kami tetap berhati-hati dan akan terus berfokus pada keunggulan operasional serta berdisiplin pada biaya dan pengeluaran,” kata Garibaldi dalam keterangan tertulisnya.

Saat ini, target produksi batubara yang saat ini ingin ADRO kejar untuk tahun 2021 berkisar 52-54 juta ton. Sepanjang kuartal I 2021 lalu, ADRO mencatatkan realisasi produksi batubara sebanyak 12,87 juta ton, turun 11% dibanding realisasi produksi batubara kuartal I 2020 yang mencapai 14,41 juta ton.

Selanjutnya: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) jual 3,15 juta ton semen pada kuartal I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×