kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Emiten Besi dan Baja Pacu Penjualan Ekspor di Tahun 2022


Minggu, 30 Januari 2022 / 14:22 WIB
Sejumlah Emiten Besi dan Baja Pacu Penjualan Ekspor di Tahun 2022
ILUSTRASI. Pabrik Besi dan baja


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Tentu saja, selain memantapkan posisinya di pasar ekspor, KRAS juga ekspansi penambahan kapasitas pabrik. Melati bilang, dengan adanya pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM#2) yang diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, dapat menambah kapasitas produksi KRAS untuk produk Hot Rolled Coil/HRC (Baja lembaran canai panas). 

Pada tahap awal, pabrik HSM#2 memproduksi HRC sebesar 1,5 juta ton per tahun, kemudian secara bertahap produksinya akan meningkat menjadi 4 juta ton per tahun. 

Produksi baja KRAS dari kedua pabrik HSM#1 dan HSM#2 di tahun 2022 ditargetkan sebesar 3,1 juta ton atau meningkat sebesar 11% dibandingkan tahun 2021 yaitu 2,7 juta ton. "Dari total target tersebut, secara umum dalam kondisi ideal 80% merupakan alokasi untuk pasar domestik dan 20% untuk memenuhi pasar ekspor," terang Melati. 

Di awal tahun 2022 ini, Melati melihat bahwa permintaan besi dan baja diproyeksi mengalami peningkatan. Hal ini didorong oleh pemulihan di berbagai sektor utama yaitu sektor konstruksi yang memiliki porsi sebesar 78% dari total konsumsi baja dan diikuti sektor otomotif secara bertahap. 

Baca Juga: Selain Dongkrak Ekonomi, Nikel Menyisakan Masalah Lingkungan yang Belum Teratasi

Dengan adanya agenda bisnis dan permintaan yang tumbuh di awal tahun ini, Melati mengungkapkan,KRAS menetapkan target ekspor sebesar 270.000 ton. Jika dibandingkan dengan realisasi ekspor 2021 yang sebesar 262.715 ton, maka manajemen KRAS menargetkan penjualan ekspor tahun ini tumbuh 2,7% yoy. 

Melati kembali menegaskan, meskipun KRAS akan menjangkau negara-negara ekspor lainnya atau bahkan membuka negara ekspor baru, fokus utama KRAS tentu pemenuhan atas permintaan baja dalam negeri. 

Sebagai informasi, di sepanjang 2021 KRAS mencatatkan penjualan ekspor 262.715 ton dengan nilai penjualan mencapai Rp 3,2 triliun atau mengalami peningkatan 105% dari tahun 2020 yang sebesar 128.342 ton dengan nilai penjualan Rp 962 miliar. 

Melati menjelaskan secara keseluruhan, di tahun 2021 prognosa nilai penjualan mencapai Rp 31,1 triliun. Nilai total penjualan ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah KRAS berdiri. Tujuan negara ekspor KRAS pada tahun 2021 yaitu Belgia, Spanyol, Jerman, Italia, Portugal, Australia, dan Malaysia. 




TERBARU

[X]
×