kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah emiten ramai-ramai berganti nama dan logo perusahaan


Minggu, 04 April 2021 / 20:43 WIB
Sejumlah emiten ramai-ramai berganti nama dan logo perusahaan
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perubahan nama ataupun logo perusahaan. Salah satu emiten yang melakukannya adalah PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 7 September 2020 lalu PT Toba Bara Sejahtra Tbk berubah nama menjadi PT TBS Energi Utama Tbk. Kendati begitu, kode emiten yang tercantum di BEI tidak mengalami perubahan alias tetap menggunakan kode TOBA.

“Perubahan ini dilakukan dengan pertimbangan untuk lebih disesuaikan dengan perkembangan dan arah bisnis emiten menjadi perusahaan energi terintegrasi,” ujar Corporate Secretary TOBA Pingkan Ratna Melati, Kamis (1/4) lalu.

Baca Juga: Anak usaha TBS Energi Utama teken perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN

Dia melanjutkan, TOBA tidak hanya bergerak di industri pertambangan semata, melainkan juga ketenagalistrikan. Perkembangan dan perubahan arah bisnis TOBA bisa dilihat dari proyek-proyek ketenagalistrikan yang dijalankannya, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulut-3 di Sulawesi Utara dan PLTU Sulbagut-1 di Gorontalo.

Lebih lanjut, TOBA melalui salah satu anak usahanya, PT Adimitra Energi Hidro, telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Sumber Jaya di Lampung dengan kapasitas 2x3 megawatt (MW).

Selain TOBA, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk juga mengubah nama perusahaannya menjadi PT FKS Food Sejahtera Tbk dengan tidak mengubah kode emitennya yaitu AISA. Perubahan ini dilakukan pada 25 Maret 2021 lalu.

AISA juga mengubah logo perusahaannya. Jika sebelumnya tulisan ‘TPS’ yang identik dengan kata ‘Tiga Pilar Sejahtera’ terpampang di logo lama, maka di logo yang baru kata tersebut tulisan tersebut diganti dengan ‘FKS’ sesuai dengan nama baru perusahaan.

Baca Juga: Pendapatan turun, FKS Food Sejahtera (AISA) malah cetak kenaikan laba bersih di 2020

Tak hanya itu, AISA juga mengubah alamat perusahaan dari sebelumnya di Sampoerna Strategic Square North Tower Lantai 7 menjadi Menara Astra Lantai 29. Kedua gedung tersebut sama-sama bertempat di Jakarta.

AISA sendiri masih berbisnis makanan ringan atau snack dengan merek unggulan seperti Taro, Bihunku, dan Mie Kremez.

Perubahan nama juga terjadi pada PT Sierad Produce Tbk yang kini menjadi PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk pada 28 September 2020. Perusahaan ini juga mengubah tampilan logonya, namun tidak demikian dengan kode emitennya yakni SIPD.

Perusahaan ini tetap menjalankan bisnisnya di bidang pakan ternak, budidaya ayam ras pedaging dan ras petelur, pembibitan ayam ras, hingga kegiatan rumah potong hewan unggas dan pengolahan produk daging unggas.

Baca Juga: Baru lolos dari PKPU, begini kinerja Gunung Raja Paksi (GGRP) di tahun 2020

Adapun PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) turut mengubah tampilan logonya pada 20 Oktober 2020. Kali ini, logo baru GGRP menonjolkan motif bertuliskan GRP yang tak lain merupakan singkatan ‘Gunung Raja Paksi’ serta tagline perusahaan yaitu ‘Shaping Tomorrow’.

Berdasarkan rilis perusahaan yang diterbitkan saat itu, perubahan logo tersebut merupakan bagian dari peringatan 50 tahun berdirinya GGRP.

Saat ini, GGRP bergerak di bidang industri baja yang memiliki pabrik dan fasilitas pendukung seluas 200 hektare lebih di Cikarang, Bekasi.

Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton baja per tahun atau sekitar 12% dari kapasitas produksi baja nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×