kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor perikanan sumbang 3% PDB, asosiasi gelar Seafood Show of Asia Expo


Rabu, 13 November 2019 / 17:47 WIB
Sektor perikanan sumbang 3% PDB, asosiasi gelar Seafood Show of Asia Expo
ILUSTRASI. kemitraan atau waralaba restoran chinese food Honey Prawn.


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perikanan saat ini tengah dikembangkan pemerintah Indonesia. Apalagi setiap tahunnya sektor ini mampu menghasilkan devisa US$ 4,5 miliar dan menyumbang 3% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Oleh karena itu, Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) dan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) menyelenggarakan pameran internasional Seafood Show of Asia Expo.

Baca Juga: Bank Mandiri siap salurkan 60% KUR ke sektor produksi tahun ini

Menggandeng PT Krista Media Pratama, acara tersebut digelar mulai 13-16 November 2019 di JIExpo Kemayoran.

Budhi Wibowo, Ketua Umum AP5I menyebut tren pasar untuk produk olahan perikanan semakin berkembang. Banyak konsumen yang mencari produk yang siap masak atau siap makan. Seafood Show of Asia akan diikuti puluhan negara dengan target kunjungan lebih dari 15.000 pengunjung.

"Studi yang dilakukan oleh lembaga research and market menyebut bahwa pasar dunia makanan ready to cooked dan ready to eat setiap tahun tumbuh lebih dari 10% dan didominasi produk beku," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (13/11)

Baca Juga: Hingga September 2019, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 115,9 triliun

AP5I yang memiliki anggota sekitar 100 Unit Pengolahan Ikan (UPI) mulai fokus untuk mengembangkan produk siap masak dan siap makan yang sebagian akan dipamerkan di Seafood Show of Asia. Pasalnya pola konsumsi telah berubah dan kebutuhan akan makanan yang cepat diolah dan disajikan terus meningkat.

Rahmi Yetri Kasri, Senior Project Manager Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) menyebut pelaku usaha perlu melakukan inovasi bisnis. Bersama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, pihaknya menggelar tantangan inovasi bisnis perikanan.

"Kali ini adalah menemukan inovasi produk perikanan dengan nilai tambah yang siap masak dan siap makan. Serta tanpa mengurangi kandungan protein dan zat gizi lainnya yang penting bagi tubuh," ujarnya.

Dengan jumlah populasi 261 juta jiwa yang merupakan terbesar keempat di dunia, Indonesia masih menghadapi beban ganda gizi. Berdasarkan data Riskesdas 2018 menemukan 48,9% ibu hamil mengalami anemia, 30,8% balita mengalami stunting dan 8% balita mengalami obesitas.

Baca Juga: Jelang Ramadan, McD perkenalkan menu baru

Tantangan inovasi bisnis perikanan ini bertujuan untuk memperkuat teknologi lokal untuk mengatasi susut pasca panen. Pemenang dari tantangan ini akan mendapat dukungan teknis pendanaan awal, akses keuangan dan pasar dengan total hadiah Rp 1,2 miliar.

"Kami pertama akan menyediakan Rp 100 juta untuk 10 finalis artinya masing-masing Rp 10 juta. Kemudian kami akan tambahkan untuk 5 terbaik Rp 15 juta dan total hadiah Rp 1 miliar untuk 5 pemenang. Pendaftaran kompetisi ini berakhir pada 26 November 2019," tutupnya.?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×