kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%

Sektor Usaha Ini yang Paling Terdampak Banjir Sumatra Menurut Apindo


Selasa, 09 Desember 2025 / 17:12 WIB
Sektor Usaha Ini yang Paling Terdampak Banjir Sumatra Menurut Apindo
ILUSTRASI. Foto udara jalan yang terputus akibat banjir di Desa Kuala Keureuto, Aceh Utara, Aceh, Senin (8/12/2025). Berdasarkan data sementara Komando Posko Tanggap Darurat Bencana hidrometeorologi Aceh pada Senin (8/12), sebanyak 461 titik jalan dan 332 unit jembatan terdampak bencana alam hidrometeorologi di Provinsi Aceh. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bencana banjir yang terjadi di kawasan Aceh dan Sumatra turut berdampak kepada kelangsungan usaha. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kerugian usaha ini sangat signifikan di berbagai sektor terutama UMKM, perdagangan lokal hingga sektor agribisnis. 

"Jadi kehilangan stok, kehilangan aset dan pasar akibat gangguan fisik maupun terganggunya juga permintaan manufaktur dan industri pengolahan terutama yang bergantung pada suplai bahan baku dari Sumatra," kata Shinta dalam konferensi pers di Kantor Apindo, Selasa (9/12/2025).  

Baca Juga: Kemenperin Optimistis Industri Baja Bisa Jadi Tulang Punggung Ekonomi 2026

Kondisi ini, menurut Shinta, menciptakan gangguan pasokan dan distribusi produk. Bahkan, bisa meningkatkan biaya logistik karena terputusnya aset di berbagai daerah. 

Namun begitu, Shinta mengaku belum menghitung seberapa jauh kerugian ini berimbas kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara menyeluruh. 

Apindo memprediksikan dampaknya mungkin tidak terlalu besar karena bencana banjir terjadi di wilayah regional. 

"Jadi kalau kita melihat dampak konsumsi dari daerah yang bersangkutan mungkin tidak terlalu besar kalau untuk keseluruhan ekonomi Indonesia," ungkapnya. 

Sebelumnya, kebutuhan anggaran untuk perbaikan rumah hingga fasilitas umum yang rusak akibat banjir di Aceh dan Sumatra mencapai Rp 51,82 triliun. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan khusus di Aceh anggaran yang diperlukan untuk perbaikan rumah hingga lahan persawahan yang rusak akibat banjir mencapai Rp 25,41 triliun. 

Baca Juga: SSG Perkuat Standar Keamanan Industri Membantu Ketahanan Bisnis

Data BNBP menyebutkan saat ini ada 37.546 rumah yang rusak baik kategori sedang hingga berat karena tersapu banjir. 

Lebih lanjut, untuk perbaikan kerusakan akibat banjir di Sumatra Utara dibutuhkan anggaran mencapai Rp 12,88 triliun. Sementara rehabilitasi untuk Sumatra Barat dibutuhkan anggaran Rp 13,52 triliun. 

"Kemudian kami laporkan ini secara nasional Bapak Presiden, dari Kementerian PU total di 3 provinsi, estimasi yang diperlukan dana adalah 51,82 triliun bapak," kata Suharyanto. 

Selanjutnya: China Paling Royal Investasi di KEK, Gresik Jadi Jawara

Menarik Dibaca: Makan Buah Naga untuk Diet Turun Berat Badan Bagus atau Tidak? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×