kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

Selain Tambang, PLTA Juga Disorot Jadi Penyebab Bencana Sumatera


Kamis, 04 Desember 2025 / 19:19 WIB
Selain Tambang, PLTA Juga Disorot Jadi Penyebab Bencana Sumatera
ILUSTRASI. Dokumen North Sumatera Hydro Energy (PT. NSHE) - PLTA Batangtoru Berkomitmen Lindungi Flora dan Fauna


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukan hanya sektor pertambangan, proyek energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga kembali menjadi sorotan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatera, terutama Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh.

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mencatat sedikitnya 28 proyek PLTA yang telah beroperasi maupun sedang dikembangkan di Pulau Sumatera.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Panggil AGTI Bahas Penguatan Daya Saing Industri Tekstil Nasional

Sebaran terbesar berada di Sumatera Utara dengan 16 proyek, diikuti Bengkulu (5 PLTA), Sumatera Barat (3), Lampung (2), dan Riau (2).

Dua proyek yang menjadi sorotan utama adalah PLTA Batang Toru dan PLTA Sipansihaporas di Sumatera Utara, yang memanfaatkan aliran dari salah satu daerah aliran sungai (DAS) utama di Ekosistem Batang Toru, kawasan ekologis penting yang kini semakin padat dengan bendungan, terowongan air, dan jaringan infrastruktur lain.

IESR: Menyalahkan PLTA secara tunggal adalah penilaian yang menjurus

Menanggapi laporan tersebut, Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai bahwa penilaian yang hanya menyalahkan PLTA terlalu simplistis.

Menurut Manajer Program Sistem Transformasi Energi IESR, Deon Arinaldo, bencana banjir dan longsor di Sumatera tidak bisa dilihat dari satu faktor saja.

Baca Juga: Bahlil Pastikan Stok BBM Nataru 2026 Cukup, Pertamina Tambah Pasokan

“Jadi sangat menjurus kalau menyalahkan hanya PLTA. Ini masalah yang lebih kompleks, salah satunya faktor iklim. Siklon Tropis Senyar jelas meningkatkan intensitas hujan,” ujarnya saat ditemui di sela acara Brown to Green Conference di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Meski demikian, Deon mengakui adanya persoalan dalam pengelolaan volume air, tata guna lahan, dan kehutanan.

“Ini terkait bukan hanya PLTA, tetapi hampir semua proyek infrastruktur. Harusnya ada analisa dampak lingkungan yang benar-benar diperhatikan,” tambahnya.

Ke depan, kata Deon, pembangunan infrastruktur harus memperhitungkan dampak terhadap lingkungan sekitar, terutama saat melakukan pembebasan lahan dan penggundulan hutan.

“Dan yang pasti, krisis iklim sudah menjadi faktor yang sangat nyata dalam meningkatnya risiko bencana,” ujarnya.

Baca Juga: JNE Fokus Frozen Food: Peluang Bisnis Logistik pada Era UMKM Digital

Walhi: PLTA Batang Toru sebabkan hilangnya ratusan hektare hutan

Selain Jatam, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara juga menyoroti sejumlah proyek PLTA yang dinilai memperburuk kondisi lingkungan.

Walhi menyebut PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) pengembang PLTA Batang Toru telah menyebabkan hilangnya lebih dari 350 hektare tutupan hutan di sepanjang 13 km daerah sungai.

Walhi juga mengkritik PLTMH Pahae Julu yang dimiliki PT Pahae Julu Micro-Hydro Power karena dinilai minim kajian risiko bencana, padahal wilayah Pahae berada di zona curam dan rentan patahan. Ketiadaan mitigasi bencana disebut meningkatkan kerentanan hidrologis masyarakat di hilir.

Selanjutnya: Warisan Miliarder Capai Rekor Tertinggi pada 2025

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×