kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

JNE Fokus Frozen Food: Peluang Bisnis Logistik pada Era UMKM Digital


Kamis, 04 Desember 2025 / 18:57 WIB
JNE Fokus Frozen Food: Peluang Bisnis Logistik pada Era UMKM Digital
ILUSTRASI. Pelanggan mengirim paket melalui agen JNE Express di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (11/3/2024). PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) berharap, volume pengiriman barang meningkat sekitar 20%-30% secara nasional saat momen Ramadan dan Lebaran 2024. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan pengiriman untuk produk frozen food dan layanan bersuhu terkontrol diprediksi mengalami pertumbuhan signifikan dalam 12–24 bulan ke depan. 

Eri Palgunadi, Marketing Group Head JNE, mengatakan meningkatnya konsumsi masyarakat, perkembangan UMKM kuliner digital, serta popularitas penjualan frozen food melalui marketplace dan media sosial menjadi pendorong utama permintaan layanan pengiriman cepat yang aman dan menjaga kualitas produk.

“Semakin luasnya jaringan logistik nasional dan meningkatnya literasi konsumen terhadap standar keamanan pangan menciptakan momentum bagi layanan cold-chain last-mile, khususnya same-day delivery. Ini memberi ruang bagi JNE untuk memperkuat portofolio layanan premium, termasuk frozen food,” ujar Eri Palgunadi kepada Kontan, Kamis (4/12/2025).

Baca Juga: JNE Genjot Pertumbuhan dan Perkuat UMKM lewat Inovasi Logistik

JNE telah melakukan pengiriman produk frozen melalui ekosistem Pesona, Pesanan Oleh-oleh Nusantara, dan layanan Roket Indonesia di beberapa kota. Hasilnya menunjukkan tren positif, terutama untuk oleh-oleh frozen food, snack beku, dan makanan siap saji, dengan potensi repeat order yang cukup tinggi dari merchant yang konsisten menjaga standar pengemasan.

Untuk memaksimalkan peluang ini, JNE terus memperkuat kapabilitas operasional, termasuk penggunaan tas pengiriman berlapis aluminium foil, ice gel untuk stabilisasi suhu, dan opsi sewa coolbox bagi merchant. 

Selain itu, penataan rute, penguatan SLA, serta pemanfaatan sistem digital seperti Warehouse Management System (WMS) dan real-time tracking menjadi fokus untuk menjaga kualitas layanan dari titik jemput hingga antar.

Baca Juga: Tekan Biaya Logistik, Evermos Jalin Kerjasama dengan JNE

Investasi ini diharapkan memperkuat kesiapan operasional dan standar kualitas layanan dalam jangka pendek, sekaligus mendorong efisiensi melalui konsolidasi rute frozen dan peningkatan utilisasi aset dalam jangka menengah. 

Dengan meningkatnya volume dan konsistensi merchant, JNE memproyeksikan layanan ini berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap target kiriman serta meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan.

“Ke depan, layanan frozen food dan pengiriman bersuhu terkontrol akan menjadi peluang pertumbuhan baru yang relevan dengan dinamika konsumsi masyarakat Indonesia. Dengan penguatan ekosistem UMKM kuliner dan kepercayaan publik terhadap rantai distribusi yang aman, kami optimistis segmen ini akan menjadi bagian penting strategi pengembangan layanan JNE,” tutup Eri.

Baca Juga: JNE Bidik Lonjakan Ekspor-Impor UMKM Lewat Pasar Eropa dan Peru

Selanjutnya: Ini Rekomendasi Teknikal Saham PTRO, APLN, DSSA untuk Perdagangan Jumat (5/12)

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×